Rusuh di Mesir, Demonstran Tembakkan RPG ke Kantor Polisi
Beberapa jam setelah polisi Mesir menembak mati seorang aktivis anti-pemerintah, pengunjuk rasa membalas dengan menembakkan tiga roket, namun tidak ada laporan korban jiwa, pejabat keamanan mengatakan.
Roket pertama, yang ditembakkan ke sebuah kantor polisi di kota Sinai utara Sheikh Zuweid, meleset dari target dan menghantam sebuah pusat kesehatan terdekat, kata para pejabat.
Roket granad kedua (RPG) mendarat di ruang kosong, sedangkan yang ketiga menghantam sebuah kantor polisi tiga kilometer (dua mil) dari kota, membuat kantot itu terbakar api. Pos pemeriksaan tersebut telah dievakuasi pada hari sebelumnya.
Tidak ada korban yang dilaporkan dari serangan roket.
Dengan dua kematian baru pada Kamis kemarin (27/1), hari ketiga kekerasan yang sedang berlangsung, jumlah korban tewas telah mencapai tujuh, AFP melaporkan.
Para pengunjuk rasa anti-pemerintah nasional yang menuntut demokrasi, pengusiran Presiden Hosni Mubarak yang telah memerintah negara selama sekitar 30 tahun, dan kesempatan kerja yang lebih banyak.
Para pengunjuk rasa di Sinai adalah suku Badui, beberapa di antara mereka bersenjata lengkap, dan mengeluhkan diskriminasi pemerintah.
Bentrokan pecah di Syekh Zuwaid Kamis sebelumnya setelah seorang saksi mata mengatakan pemuda meninggal ketika ia ditembak di kepalanya oleh polisi.
Unjuk rasa terus muncul di seluruh negeri, dengan Kamis malam dilaporkan terjadi lagi di Haram Street, salah satu jalan utama Kairo.
Ini adalah pertama kalinya terjadi protes di daerah ini, salah satu lingkungan Kairo yang miskin. Pasukan keamanan berusaha bergegas ke daerah tersebut, tetapi kebingungan dalam upaya mereka mengantisipasi unjuk rasa pada saat demonstran bergerak untuk memblokir lalu lintas.(fq/prtv/eramuslim)
Roket pertama, yang ditembakkan ke sebuah kantor polisi di kota Sinai utara Sheikh Zuweid, meleset dari target dan menghantam sebuah pusat kesehatan terdekat, kata para pejabat.
Roket granad kedua (RPG) mendarat di ruang kosong, sedangkan yang ketiga menghantam sebuah kantor polisi tiga kilometer (dua mil) dari kota, membuat kantot itu terbakar api. Pos pemeriksaan tersebut telah dievakuasi pada hari sebelumnya.
Tidak ada korban yang dilaporkan dari serangan roket.
Dengan dua kematian baru pada Kamis kemarin (27/1), hari ketiga kekerasan yang sedang berlangsung, jumlah korban tewas telah mencapai tujuh, AFP melaporkan.
Para pengunjuk rasa anti-pemerintah nasional yang menuntut demokrasi, pengusiran Presiden Hosni Mubarak yang telah memerintah negara selama sekitar 30 tahun, dan kesempatan kerja yang lebih banyak.
Para pengunjuk rasa di Sinai adalah suku Badui, beberapa di antara mereka bersenjata lengkap, dan mengeluhkan diskriminasi pemerintah.
Bentrokan pecah di Syekh Zuwaid Kamis sebelumnya setelah seorang saksi mata mengatakan pemuda meninggal ketika ia ditembak di kepalanya oleh polisi.
Unjuk rasa terus muncul di seluruh negeri, dengan Kamis malam dilaporkan terjadi lagi di Haram Street, salah satu jalan utama Kairo.
Ini adalah pertama kalinya terjadi protes di daerah ini, salah satu lingkungan Kairo yang miskin. Pasukan keamanan berusaha bergegas ke daerah tersebut, tetapi kebingungan dalam upaya mereka mengantisipasi unjuk rasa pada saat demonstran bergerak untuk memblokir lalu lintas.(fq/prtv/eramuslim)
Tidak ada komentar