Gus Solah : Aneh, Pesantren Dimata-matai, NII Tidak
Pertanyaan besar soal Negara Islam Indonesia (NII) meliputi benak pengasuh Pesantren Tebu Ireng, Salahuddin Wahid: mengapa pemerintah seperti membiarkan NII?
Sebab, bukan kali ini saja kelompok NII dilaporkan melakukan pemerasan dan penipuan. "Ini kan aneh. Pesantren nggak ngapa-ngapain dimata-matai, NII yang sudah jelas di depan mata dibiarkan. Ada apa ini?" Gus Solah mempertanyakan di Gedung Departemen Agama, Jumat, 29 April 2011.
Adik Gus Dur ini mengaku, sudah tiga tahun lalu ia melaporkan persoalan NII pada Ansya'ad Mbai, Ketua Badan Nasional Penanggulangan Teror; Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), dan kepolisian.
"Mereka sudah tahu tapi kenapa dibiarkan?" tanyanya.
Menurut Gus Solah, motif dan tujuan NII KW9 (Komandemen Wilayah 9) adalah memanfaatkan orang untuk mencari uang. "Dalam setahun katanya bisa sampai ratusan miliar rupiah."
Dia juga meminta aparat untuk menguak keterkaitan Pesantren Al-Zaytun dengan NII.
Soal dugaan adanya intelijen di balik awetnya NII, Gus Solah mengatakan sudah sejumlah orang yang mengatakan hal itu, termasuk pengamat terorisme, Al Chaidar. "Ini harus dijawab pemerintah, mudah-mudahan bukan intel. Tapi kalau ini proyek intel, kan keterlaluan banget," katanya.
Sebelumnya, dugaan adanya keterkaitan intelijen dengan NII dibantah oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto. Dia juga membantah keterlibatan TNI di balik gerakan yang disebut akan menjadikan Indonesia sebagai negara Islam. "Kayak kurang pekerjaan saja TNI sama intelijen," ujarnya.
Kepala Badan Intelijen Negara, Sutanto, meminta masyarakat untuk tidak mengait-ngaitkan intelijen dengan Pesantren Al Zaytun. "Jangan berpikir pada masa lalu. Sekarang transparan. Masyarakat bisa melihat apa yang kami lakukan," ujar mantan Kapolri ini.(vivanews, 29/4/2011)
Sebab, bukan kali ini saja kelompok NII dilaporkan melakukan pemerasan dan penipuan. "Ini kan aneh. Pesantren nggak ngapa-ngapain dimata-matai, NII yang sudah jelas di depan mata dibiarkan. Ada apa ini?" Gus Solah mempertanyakan di Gedung Departemen Agama, Jumat, 29 April 2011.
Adik Gus Dur ini mengaku, sudah tiga tahun lalu ia melaporkan persoalan NII pada Ansya'ad Mbai, Ketua Badan Nasional Penanggulangan Teror; Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), dan kepolisian.
"Mereka sudah tahu tapi kenapa dibiarkan?" tanyanya.
Menurut Gus Solah, motif dan tujuan NII KW9 (Komandemen Wilayah 9) adalah memanfaatkan orang untuk mencari uang. "Dalam setahun katanya bisa sampai ratusan miliar rupiah."
Dia juga meminta aparat untuk menguak keterkaitan Pesantren Al-Zaytun dengan NII.
Soal dugaan adanya intelijen di balik awetnya NII, Gus Solah mengatakan sudah sejumlah orang yang mengatakan hal itu, termasuk pengamat terorisme, Al Chaidar. "Ini harus dijawab pemerintah, mudah-mudahan bukan intel. Tapi kalau ini proyek intel, kan keterlaluan banget," katanya.
Sebelumnya, dugaan adanya keterkaitan intelijen dengan NII dibantah oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto. Dia juga membantah keterlibatan TNI di balik gerakan yang disebut akan menjadikan Indonesia sebagai negara Islam. "Kayak kurang pekerjaan saja TNI sama intelijen," ujarnya.
Kepala Badan Intelijen Negara, Sutanto, meminta masyarakat untuk tidak mengait-ngaitkan intelijen dengan Pesantren Al Zaytun. "Jangan berpikir pada masa lalu. Sekarang transparan. Masyarakat bisa melihat apa yang kami lakukan," ujar mantan Kapolri ini.(vivanews, 29/4/2011)
Tidak ada komentar