Header Ads

HTI Nilai Bom Cirebon Adu Domba Islam-Polisi


Bandung - Aksi bom bunuh diri di Masjid Adzikra Mapolres Cirebon Kota Jumat (15/4/2011) dinilai sebagai upaya mengadu domba umat Islam dan polisi. Karena itu, aparat keamanan harus mengusut tuntas pelaku dan motifnya.

Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto mengatakan, siapapun pelaku dan motivasinya, aksi bom bunuh diri tidak ada hubungannya dengan Islam dan perjuangan Islam. Secara jelas Islam melarang tegas melukai apalagi membunuh siapapun tanpa alasan yang dibenarkan secara hukum Islam.

"Dalam alasan apapun bom bunuh diri merupakan kesalahan. Terlebih dilakukan saat orang sedang melaksanakan Salat Jumat di masjid, juga kematian bagi dirinya," kata Ismail di sela-sela aksi Hizbut Tahrir Indonesia di depan Lapangan Gasibu Jalan Surapati Kota Bandung, Kamis (21/4/2011).

Menurut Ismail, HTI mengutuk keras pelaku bom bunuh diri sebagai tindakan biadab dan bertentangan dengan ajaran Islam. HTI juga menyerukan kepada pihak berwenang untuk segera mengusut tuntas kasus ini.

"Hanya dengan cara mengungkap kasus ini, spekulasi berkaitan peristiwa bom bisa segera diakhiri. Kepada umat Islam, kami minta tetap teguh, sabar, dan istiqamah dalam perjuangan menegakkan syariah dan khilafah," tegasnya.

Aksi demo HTI diikuti ratusan massa. Berbeda dengan aksi lainnya, aksi unjuk rasa HTI digelar di Jalan Surapati. Soalnya lokasi favorit pedemo di depan Gedung Sate Jalan Diponegoro sedang berlangsung uji emisi bagi seluruh pemilik kendaraan di Kota Bandung.

Dalam aksinya itu, perwakilan HTI membagikan bunga kepada polisi dan wartawan yang berada di lokasi. Pemberian bunga itu sebagai bukti jika HTI dan umat Islam menjaga keamanan dan perdamaian, serta sahabat polisi dan wartawan. (inilah.com)



*Foto Fatih's Infokom Jabar

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.