Allahu Akbar! Ribuan Muslim di Inggris Mendukung Perubahan Sejati Dunia Muslim dengan Menegakkan Khilafah [foto]
Ribuan orang bergabung dalam demonstrasi mendukung rakyat di Suriah, Yaman, Bahrain, dan Libya yang bangkit menentang rezim yang tak sah berkuasa atas mereka, Sabtu, 07/05/2011. Aksi massa berbaris di jalan Edgware, jantung masyarakat Arab di London, dan berkumpul di Belgrave Square, rumah ke kantor kedubes Suriah, Bahrain, dan Arab Saudi.
Para pengunjuk rasa memegang plakat besar foto para kriminal yang disilang mukanya: Bashar Al-Assad, Ali Abdullah Saleh, Hamad bin Isa, dan Muammar Gaddafi, sebuah isyarat penghinaan di dunia Arab. Spanduk lainnya tentang parodi lambang perusahaan BP yang mengatakan bahwa intervensi Barat di Libya lebih tentang minyak dari sebuah misi kemanusiaan.
Spandung dan plakat lainnya berisi pesan: "Penguasa Boneka Arab Harus Hengkang!, "Suriah - Yaman - Bahrain - Libya: Saatnya untuk Perubahan Nyata", "Tidak ada Kolonialisme, Ya untuk Khilafah". "Satu Umat, Ingin Keadilan, Ingin Bersatu, Ingin Perubahan, Khilafah Jawabanny".
Taji Mustafa, perwakilan media Hizbut Tahrir Inggris, yang mengorganisir aksi dan memimpin aksi, berkata: "Demonstrasi kami tapi membawa bersama-sama rakyat Suriah, Bahraini, Yaman, dan Libya baik laki-laki, perempuan dan anak-anak dari komunitas Muslim yang lebih luas di Inggris yang ingin mengungkapkan solidaritas dengan perlawanan mereka di seluruh dunia Muslim."
"Semuanya bersatu mengecam rezim yang didukung barat yang mereka anggap tidak sah.Pengunjuk rasa telah mendengar kejahatan rezim ini dan menyerukannya untuk penghapusan mereka. Semua di sini bersatu dalam keyakinan bahwa sistem yang didasarkan pada nilai-nilai Islam, Khilafah, adalah kesempatan terbaik untuk bersatu, martabat dan keharmonisan di Timur Tengah, Afrika Utara, dan di dunia Muslim pada umumnya".
Pembicara dalam aksi tersebut termasuk Dr. Yusub Abul Harits, seorang pengasingan Suriah dan anggota Hizbut Tahrir, Dr. Abdul Wahid, ketua komite Hizbut Tahrir Inggris dan Hussain dari masyarakat Suriah.
Para pembicara mencela rezim, menjelaskan banyak kejahatan rezim terhadap rakyat serta menyerukan perubahan nyata. Mereka mengatakan bahwa darah berharga tumpah di jalan-jalan Arab berarti rakyat pantas mendapatkan perubahan nyata, bukan hanya wajah-wajah baru di rezim lama, sedikit perubahan pada konstitusi dan perubahan kosmetik lainnya.
Perubahan sejati hanya bisa datang dari sistem Islam, Khilafah, yang dapat menyatukan rakyat seluruhnya pada konstitusi Islam, mengakhiri sektarianisme, memberi rakyat kewenangan untuk memilih penguasa mereka dan mempertanggungjawabkan mereka, dan memelihara kepentingan rakyat, bukan kekuatan kolonial Barat serta elit kecil yang menjaga kekuasaan untuk diri mereka sendiri.
Para pembicara juga mendesak rakyat untuk berdiri bersama umat saat ini sebagai sebuah kebutuhan dan membuat perkara untuk Islam sebagai dasar aturan, terutama dalam menghadapi tekanan untuk melihat hanya pada model pemerntah sekuler.
Aksi demonstrasi damai diakhiri dengan doa dan mereka berjanji akan melanjutkan perjuangan mereka untuk perubahan sejati di dunia Muslim. [m/htb/syabab.com]
Para pengunjuk rasa memegang plakat besar foto para kriminal yang disilang mukanya: Bashar Al-Assad, Ali Abdullah Saleh, Hamad bin Isa, dan Muammar Gaddafi, sebuah isyarat penghinaan di dunia Arab. Spanduk lainnya tentang parodi lambang perusahaan BP yang mengatakan bahwa intervensi Barat di Libya lebih tentang minyak dari sebuah misi kemanusiaan.
Spandung dan plakat lainnya berisi pesan: "Penguasa Boneka Arab Harus Hengkang!, "Suriah - Yaman - Bahrain - Libya: Saatnya untuk Perubahan Nyata", "Tidak ada Kolonialisme, Ya untuk Khilafah". "Satu Umat, Ingin Keadilan, Ingin Bersatu, Ingin Perubahan, Khilafah Jawabanny".
Taji Mustafa, perwakilan media Hizbut Tahrir Inggris, yang mengorganisir aksi dan memimpin aksi, berkata: "Demonstrasi kami tapi membawa bersama-sama rakyat Suriah, Bahraini, Yaman, dan Libya baik laki-laki, perempuan dan anak-anak dari komunitas Muslim yang lebih luas di Inggris yang ingin mengungkapkan solidaritas dengan perlawanan mereka di seluruh dunia Muslim."
"Semuanya bersatu mengecam rezim yang didukung barat yang mereka anggap tidak sah.Pengunjuk rasa telah mendengar kejahatan rezim ini dan menyerukannya untuk penghapusan mereka. Semua di sini bersatu dalam keyakinan bahwa sistem yang didasarkan pada nilai-nilai Islam, Khilafah, adalah kesempatan terbaik untuk bersatu, martabat dan keharmonisan di Timur Tengah, Afrika Utara, dan di dunia Muslim pada umumnya".
Pembicara dalam aksi tersebut termasuk Dr. Yusub Abul Harits, seorang pengasingan Suriah dan anggota Hizbut Tahrir, Dr. Abdul Wahid, ketua komite Hizbut Tahrir Inggris dan Hussain dari masyarakat Suriah.
Para pembicara mencela rezim, menjelaskan banyak kejahatan rezim terhadap rakyat serta menyerukan perubahan nyata. Mereka mengatakan bahwa darah berharga tumpah di jalan-jalan Arab berarti rakyat pantas mendapatkan perubahan nyata, bukan hanya wajah-wajah baru di rezim lama, sedikit perubahan pada konstitusi dan perubahan kosmetik lainnya.
Perubahan sejati hanya bisa datang dari sistem Islam, Khilafah, yang dapat menyatukan rakyat seluruhnya pada konstitusi Islam, mengakhiri sektarianisme, memberi rakyat kewenangan untuk memilih penguasa mereka dan mempertanggungjawabkan mereka, dan memelihara kepentingan rakyat, bukan kekuatan kolonial Barat serta elit kecil yang menjaga kekuasaan untuk diri mereka sendiri.
Para pembicara juga mendesak rakyat untuk berdiri bersama umat saat ini sebagai sebuah kebutuhan dan membuat perkara untuk Islam sebagai dasar aturan, terutama dalam menghadapi tekanan untuk melihat hanya pada model pemerntah sekuler.
Aksi demonstrasi damai diakhiri dengan doa dan mereka berjanji akan melanjutkan perjuangan mereka untuk perubahan sejati di dunia Muslim. [m/htb/syabab.com]
Lihat Foto:
Tidak ada komentar