Header Ads

Seruan Hangat Bagi Kaum Muslimin


oleh : Boni Shallehuddin

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah Swt,

Pada kesempatan yang mulia ini, kami kembali mengingatkan kepada seluruh kaum Muslimin tentang kewajiban menegakkan Daulah Khilafah. Sungguh, kewajiban ini juga telah dijelaskan oleh para ulama terdahulu dalam berbagai kitab mu’tabar. Bahkan, sebagaimana ditegaskan oleh Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya, al-Jâmi’ li Ahkâm al-Qur`ân, tidak ada perbedaan pendapat dari kalangan umat maupun ulama mengenai wajibnya mengangkat khalifah, kecuali al-‘Asham.

Allah Swt telah menjadikan agama ini sebagai dîn kâmil, agama yang sempurna. Syariahnya mengatur seluruh aspek kehidupan. Ada di antara hukum syara’ tersebut yang dapat dan harus dijalankan oleh individu, seperti shalat, puasa, zakat, dan ibadah lainnya. Demikian juga dengan hukum seputar makanan, pakaian, akhlak, dan sebagian muamalat. Semua hukum itu bisa dilaksanakan tanpa mengharuskan adanya khilafah.

Di samping itu, ada banyak hukum syara’ yang tidak bisa dijalankan kecuali dengan adanya khilafah. Di antaranya adalah hukum-hukum dalam hudud dan jinayat, jihad futûhât, persatuan umat dalam kesatuan negara, pengelolaan kepemilikan umum, dan berbagai hukum tentang pemerintahan. Semua hukum membutuhkan kehadiran Daulah Khilafah.

Oleh karena itu, tatkala Daulah Khilafah tidak ada seperti saat ini, semua hukum tersebvut dipastikan terlantar dan terabaikan. Hanya termaktub dalam al-Quran dan al-Sunnah, tetapi tidak diwujudkan dalam kehidupan.
Maukah kita disebut sebagai orang-orang yang menelantarkan hukum Allah Swt?

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah Swt,

Jika kita tidak ingin disebut sebagai orang yang menelantarkan syariah, maka tidak ada pilihan kecuali kita turut berjuang menegakkan khilafah. Marilah kita berkaca kepada para sahabat Nabi radhiyal-Lâh ‘anhum, orang-orang yang ridhai Allah.

Lihatlah apa yang mereka lakukan ketika mendengar Rasulullah saw wafat. Mereka segera berkumpul di Saqifah Bani Saidah. Di tempat itu, mereka menyibukkan diri dalam urusan pengangkatan khalifah, pemimpin yang menjadi pengganti Nabi saw sebagai kepala negara. Bahkan mereka lebih mendahulukan urusan tersebut daripada mengurus dan memakamkan jenazah Rasulullah saw. Padahal, siapa pun tahu, mengurus dan memakamkan jenazah termasuk perkara yang harus disegerakan. Itu menunjukkan bahwa pengangkatan khilafah merupakan perkara amat penting dan mendesak untuk disegerakan pelaksanaannya.

Jika demikian, mengapa masih ada di antara kita yang menunda-nunda untuk berjuang bersama menegakkan khilafah?

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah Swt,

Berapa lama kita diperbolehkan hidup tanpa khalifah? Syara’ hanya memberikan tenggang waktu tiga hari bagi kita untuk hidup tanpa khalifah. Ketetapan ini didasarkan kepada Ijma’ Sahabat.

Ketika Sayyidina Umar yakin ajalnya segera tiba, beliau segera memilih enam sahabat Nabi saw sebagai Ahl al-Syûrâ yang bertugas membahas pengganti beliau sebagai khalifah. Keenam sahabat itu diberikan batas waktu tiga hari. Dalam wasiatnya Umar ra menegaskan: Jika dalam tiga hari belum ada kesepakatan tentang seorang khalifah, maka orang yang tidak sepakat itu harus dibunuh! Tak cukup hanya dengan pernyataan. Umar ra pun menunjuk lima puluh orang untuk melaksanakan tugas tersebut, yaitu mengeksekusi Ahl al-Syûrâ yang tidak sepakat. Padahal, Ahl al-Syûrâ yang diancam hukuman mati itu adalah para Sahabat senior. Peristiwa ini dilihat dan didengar oleh seluruh Sahabat. Dan tidak diberitakan adanya seorang pun dari mereka yang mengingkarinya. Ini berarti, para para sahabat telah berijma’ bahwa kaum Muslimin tidak boleh kosong dari kekhilafahan lebih dari tiga hari.

Saudara-saudara, tahun 1342 H yang lalu khilafah diruntuhkan oleh Musthofa Kemal beserta kafir penjajah. Artinya, telah 90 tahun umat ini hidup tanpa khilafah. Dengan demikian, menegakkan khilafah bukan lagi sebagai adâ`u al-fardh, menunaikan kewajiban pada waktunya. Namun sudah menjadi qadhâ’ al-fardh, mengqadha kewajiban. Karena qadha’, maka kita wajib benar-benar mengerahkan segenap kemampuan untuk berjuang menegakkan khilafah.

Bersediakah saudara-saudara mengerahkan segala kemampuan dan berkorban demi tegaknya khilafah? Maukah menjadi perjuangan menegakkan khilafah ini sebagai al-qadhiyyah al-mashîriyyah, perkara penting yang menyangkut hidup dan mati?

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah Swt,

Daulah Khilafah bukan sekadar Nidzâm al-Hukm sistem pemerintahan. Namun Daulah Khilafah juga berfungsi sebagai al-hâris li al-‘aqîdah (penjaga bagi aqidah), munaffidz al-syarî’ah (pelaksana syariah), muqîm al-dîn (penegak agama), muwahhid al-muslimîn (penyatu seluruh kaum muslimin), dan al-hâmiy li bilâd al-muslimîn (penjaga negeri-negeri kaum muslimin), darah, harta, dan cita-cita mereka.

Dan Hizbut Tahrir sejak kelahirannya terus berjuang menegakkan Khilafah. Namun Khilafah belum juga tegak hingga kini. Padahal, kewajiban menegakkan khilafah merupakan kewajiban atas seluruh kaum Muslimin. Maka kami menyeru kepada seluruh kaum Muslimin dengan seruan yang paling hangat untuk berjuang bersama mengembalikan Daulah Khilafah. Wahai kaum Muslimin, sambutlah seruan ini dengan penuh semangat dan optimis!

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah Swt,

Untuk membangun kehidupan Islam dalam naungan Daulah Islamiyyah, Rasulullah saw melakukan tatsqîf (pembinaan) untuk menggembleng kader-kader dakwah pengemban tugas mulia ini. Beliau juga melakukan tafâ’ul ma’a al-ummah (berinteraksi dengan umat) untuk membangun kesadaran dan opini umum tentang Islam di tengah-tengah umat. Sehingga, umat menjadi rindu terhadap tegaknya Islam.

Langkah ini pula yang ditempuh oleh Hizbut Tahrir dalam tharîqah atau metode dakwahnya. Sebagimana tharîqah dakwah Rasulullah saw, Hizbut Tahrir juga membatasi dakwahnya hanya dengan fikriyyah (pemikiran) dan siyâsiyyah (politik). Tidak menempuh jalan kekerasan (lâ mâdiyyah). Sedangkan untuk mendapatkan kekuasaan, tharîqah (metode)-nya adalah dengan thalab al-nushrah. Meminta pertolong dari kaliangan ahl al-nushrah (orang-orang yang memiliki kekuatan riil). Semua aktivitas itu dilakukan di tengah-tengah umat. Bersama umat, ditujukan kepada umat, dan untuk kemulian umat ini.

Wahai kaum Muslimin, bangkitlah untuk ikut bergabung dalam barisan perjuangan ini, melangkah bersama Hizbut Tahrir dalam perjuangan menegakkan Khilafah!

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah Swt,

Sungguh, ini adalah perjuangan yang amat mulia di hadapan Allah Swt. Mengenai kemuliaan aktivitas dakwah, tatsqîf al-ummah bi al-tsaqâfah al-Islâmiyyah (membina umat dengan tsaqafah Islam), kita bisa menyimak sabda sabda Rasulullah saw:

فَوَاللَّهِ لأَنْ يَهْدِىَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ

Maka demi Allah, sungguh Allah memberikan hidayah kepada seseorang dengan perantaraan kamu adalah lebih baik bagimu daripada seekor unta merah (HR Bukhari).

Jika satu orang saja pahalanya demikian besar, maka betapa besarnya melalui perantaraan kita, ratusan, ribuan, bahkan jutaan orang mendapatkan petunjuk. Ingatlah, Daulah Khilafah yang kita perjuangkan inilah yang akan mengemban risalah Islam ke seluruh dunia. Tegaknya Daulah Khilafah juga akan menjadi pembuka jalan bagi manusia untuk masuk Islam secara berbondong-bondong. Subhanallah!

Sedangkan mengenai besarnya pahala amal siyâsî, aktivitas politik, kita bisa menyimak sabda Rasulullah saw ini:

لَغَدْوَةٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ رَوْحَةٌ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

Berangkat di pagi hari atau di sore hari untuk (jihad) fi sabilillah lebih baik daripada dunia dan isinya (HR Bukhari, Muslim, al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

Apabila aktivitas jihad demikian tinggi derajatnya di hadapan Allah, maka betapa tinggi dan mulianya menyampaikan dakwah kepada penguasa yang dzalim, muhâsabah li al-hukkâm (mengontrol para pengusa). Rasulullah saw bersabda:

إِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ كَلِمَةُ حَقٍّ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ
Sesungguhnya jihad yang paling mulia adalah kalimat yang benar yang diucapkan didepan penguasa yang dzalim (HR Ahmad).

Muhâsabah li al-hukkâm merupakan aktivitas politik. Juga perlu diingat, Daulah Khilafah yang kita perjuangkan inilah yang akan memobilisasi kaum Muslimin untuk berjihad mengusir Israel dari Palestina, Amerika dari Irak dan Afghanistan, dan seluruh kafir penjajah dari negeri-negeri Islam. Daulah Khilafah pula yang akan melaksanakan jihad futûhât ke seluruh penjuru dunia. Maka, betapa besarnya pahala bagi orang-orang yang sungguh-sungguh memperjuangkan tegaknya Daulah Khilafah itu!

Wahai kaum Muslimin, bergegaslah menyambut seruan hangat ini. Seruan perjuangan yang akan mengantarkan kita kepada kemulian di dunia dan akhirat!

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah Swt,

Dalam menegakkan daulah, Rasulullah saw telah menyeru kepada para pemimpin kabilah di sekitar Makkah dan Madinah. Seruan itu akhirnya disambut oleh para pemimpin kabilah Aus dan Khajraj di Madinah. Mereka menyerahkan kekuasaan kepada Rasulullah saw hingga berdirilah Daulah Islamiyyah yang pertama. Inilah tharîqah (metode) dakwah Rasulullah dalam mengambil alih kekuasaan. Yakni dengan thalab al-nushrah (meminta pertolongan) kepada Ahl al-quwwah.

Metode ini pula yang diadopsi Hizbut Tahrir. Maka, seruan paling hangat juga kami sampaikan kepada ahl al-quwwah, para para jenderal dan perwira militer Muslim. Jadilah kalian sebagai kaum Anshar abad 15 Hijiriyyah sebagaimana kaum Anshar pada zaman Rasulullah saw! Ikutilah jejak Sa’ad bin Muadz, Usaid bin Hudhair, dan kaum Anshar di Madinah! Ambillah kekuasaan dan satukan tangan kalian dengan tangan Hizbut Tahrir untuk mengumumkan Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian, sehingga khilafah memerintah dengan Islam, membebaskan negeri dan penduduknya, dan mengemban Islam ke seluruh dunia sebagai risalah petunjuk dan cahaya.

Sungguh, derajat yang tinggi dan pahala yang besar akan kalian peroleh jika bersedia menerima seruan ini. Tidakkah kalian rindu mendapatkan kehormatan dan kemuliaan seperti yang diperoleh kaum Anshar? Sungguh, Arasy ar-Rahman telah bergetar karena kematian pemimpin Anshar, Sa’ad bin Mu’adz ra. Nabi saw bersabda:

اهْتَزَّ عَرْشُ الرَّحْمَنِ لِمَوْتِ سَعْدِ بْنِ مُعَاذٍ
Arasy ar-Rahman bergetar karena kematian Sa’ad in Mu’adz (HR al-Bukhari dari Jabir ra).

Semua itu dikarenakan oleh nushrah (pertolongan) yang diberikan oleh Sa’ad kepada Rasulullah saw hingga tegak Daulah Islamiyyah yang pertama. Dan juga amal jihadnya di jalan Allah Swt.

Janganlan kalian mendzalimi diri kalian sendiri dengan terus menjadi penjaga sistem kufur dan rezim pengkhianat antek penjajah. Jika suatu saat kalian tidak diperlukan lagi oleh mereka, niscaya kalian dicampakkan. Maka kehinaanlah yang kalian dapatkan di dunia. Azab yang amat dahsyat juga telah menunggu di akhirat. Na’udzubil-Lâh.

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah Swt,

Akhir kalam, semoga seruan hangat ini benar-benar dapat menggugah kesadaran seluruh kaum Mulimin untuk meraih kemuliannya kembali. Juga dapat membulatkan tekad, menguatkan niat, dan mengobarkan semangat untuk berjuang bersama Hizbut Tahrir menegakkan Daulah Khilafah. Sungguh, hari demi hari, perjuangan ini terus menunjukkan peningkatan yang mengagumkan. Kita memohon kepada Allah Swt agar segera menurunkan pertongan-Nya dengan tegaknya al-Khilâfah al-Râsyidah al-tsâniyyah. Amîn, ya Mujîb al-sâilîn.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.