Header Ads

HTI: Jokowi Munafik

HTI: Jokowi Munafik
Kekecewaan masyarakat, atas naiknya harga BBM bersubsidi, terus disuarakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang kembali menggelar aksi damai di Banjarmasin, minggu (23/11/14) pagi.



Mulai dari jalan merdeka (samping Masjid Raya Sabilal Muhtadin), hampir seribu massa mengawali longmarch, menuju jalan Kapten Piere Tendean. Mereka terus bergerak menuju jalan Jendral Ahmad Yani, sambil membawa banyak spanduk dan poster penolakan, yang salah satunya berbunyi “BBM naik, rakyat tercekik”.

Tidak ketinggalan, orasi kecaman terhadap kebijakan zalim tersebut, terus mengiringi perjalanan massa aksi, yang menyemut ke arah Kolonel Sugiono, Pangeran Antasari, Pangeran Samudra, dan berhenti di jalan Lambung Mangkurat.

Di depan kantor DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, sejumlah orator utama ditampilkan, untuk menyeru masyarakat, guna ikut memperjuangkan syariah dan khilafah, sebagai pengganti kapitalisme demokrasi, yang dianggap sebagai biang kerok naiknya harga BBM bersubsidi.

Humas DPD I HTI Kalsel, Hidayatul Akbar, menegaskan, bahwasanya pihaknya serius menyuarakan aspirasi rakyat, untuk menentang kebijakan zalim pemerintah, yang menaikkan harga BBM bersubsidi. Ia juga turut kecewa dengan Presiden Jokowi, yang ternyata ingkar janji, karena sebelum terpilih, sempat berjanji untuk tidak menaikkannya.

“Dalam hadis Nabi dikatakan, bila seseorang itu berbicara, kemudian berbohong, berjanji, lalu ingkar, diberi amanah, lalu khianat, maka dikatakan oleh Nabi sebagai orang yang munafik. Dan Nabi berdoa kepada pemimpin seperti ini, bahwa Allah akan menyulitkan mereka, dan lihat saja, pemerintahan Jokowi dan JK tidak akan berjalan tenang.” Tegas Hidayatul Akbar, saat diwawancarai HTI Press seusai aksi damai.

Hidayatul Akbar juga heran, setelah puluhan tahun merdeka, Indonesia belum juga sejahtera, bahkan semakin terpuruk, dengan dinaikkan harga BBM bersubsidi. Untuk itu ia menuntut pemimpin saat ini, agar mau menerapkan syariah dan Khilafah, yang akan mengelola perekonomian sesuai syariat Islam, yang kemudian hasilnya bisa dimanfaatkan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat.[[]Maghfur, MI DPD I HTI Kalsel [www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.