Header Ads

Pembom Bunuh Diri Tewaskan Lima Tentara Prancis di Afghanistan

Seorang pembom bunuh diri menewaskan lima tentara Prancis Rabu kemarin (13/7), menjadikan insiden ini pukulan berat bagi Presiden Nicolas Sarkozy untuk mempertahankan peran negaranya di Afghanistan hanya sehari setelah ia kembali dari negara itu.

Para pesaing Sarkozy dalam pemilihan presiden tahun depan telah mendesaknya untuk mempercepat penarikan pasukan Prancis, dan bahkan sebelum pertumpahan darah terbaru hanya seperempat pemilih yang mendukung peran Prancis dalam konflik di Afghanistan.

Lima tentara, berusia 27-38 tahun, dan seorang warga sipil Afghanistan tewas dan empat tentara lagi dan tiga penduduk setempat mengalami luka parah dalam serangan terhadap unit pasukan yang melindungi sebuah dewan suku lokal di Joybar di lembah Tagab dari provinsi Kapisa, sebelah timur Kabul.

"Seorang teroris meledakkan bom di dekat tentara Prancis," kata pernyataan dari istana Sarkozy, sembari mengutuk insiden itu dengan menyatakan "pembunuhan pengecut" dan menyatakan tekad Prancis untuk tetap menjadi bagian dari koalisi pimpinan NATO di Afghanistan.

Menteri Pertahanan Gerard Longuet mengatakan serangan itu terjadi setelah pertemuan yang juga dihadiri oleh para pejabat militer Prancis dan Amerika.

"Ketika pertemuan itu berakhir ada serangan bunuh diri dan penyergapan," kata Longuet kepada televisi Prancis.

Salah satu tentara yang terluka berada dalam kondisi yang sangat buruk, kondisi tentara yang lain masih "terkendali".

Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam pesan teks mereka yang disampaikan ke kantor AFP di Kabul.

Serangan itu kemunduran terburuk bagi pasukan Prancis sejak Agustus 2008 ketika 10 tentara tewas dan 21 luka-luka ketika patroli pasukan Prancis disergap oleh gerilyawan Taliban di Uzbin, di distrik Sarobi di timur Kabul.(fq/afp/eramuslim/al-khilafah.org)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.