Header Ads

Peringatan Hari Anak Nasional, MHTI Tuntut Pemerintah Terapkan Khilafah Islamiyah

Surabaya - Peringatan hari Anak Nasional hingga kini masih sebatas seremonial tahunan saja. Anak-anak Indonesia tetap hidup tanpa jaminan hidup, keamanan dan kesejahteraan. Kenyataan tersebut disikapi oleh Majelis Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) dengan menggelar aksi damai di depan gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (24/7/11).

Dalam aksi tersebut mengkritik kebijakan pemerintah yang kurang memperhatikan anak Indonesia. Dari data yang dimiliki MHTI 5,4 juta anak Indonesia masih terlantar, 13 juta anak (usia 7-15 tahun) terancam putus sekolah, tahun 2010 sebanyak 7000 anak berurusan dengan hukum, 6000 anak berurusan dengan penjara anak dan dewasa dan 3,7 juta balita mengalami kekurangan gizi” Ini membuktikan bahwa pemerintah dengan menerapkan kapitalisme telah gagal memperhatikan anak-anak di Indonesia,”ujar Retno, ketua MHTI Jatim dalam keterangannya.

Retno mengatakan bahwa permasalahan kesejahteraan anak di Indonesia seperti fakta tersebut hanya bisa dilakukan dengan satu syarat yaitu mengganti system kapitalis dengan Syariah Islam yang diterapkan Khilafah. “Mengambil solusi ini hukumnya wajib bagi seluruh kaum muslim sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT,”ujarnya. Retno menambahkan bahwa hanya Negara Khilafah yang bisa menjamin terwujudnya kesejahteraan keluarga, terpenuhinya layanan kesehatan dan pendidikan terbaik, serta lingkungan yang kondusif bagi pembentukan akhlak mulia. (Yudi/seruu)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.