Header Ads

UU Baru Tajikistan Melarang Para Pemuda Hadiri Kajian di Masjid

Presiden Tajikistan Emomali Rahmon telah menandatangani undang-undang baru yang melarang pemuda di negara itu berpartisipasi dalam pertemuan keagamaan di masjid-masjid.

Ketika diimplementasikan, peraturan yang bernama UU Tanggung Jawab Orang tua akan menolak hak jutaan pemuda Tajikistan berusia di bawah 18 untuk pergi ke masjid, dan juga akan memaksa mereka untuk belajar di sekolah sekuler, AFP melaporkan Rabu kemarin (3/8).

Undang-undang baru juga akan melarang para pemuda Tajik hadir di gereja-gereja yang ada.

Seorang politisi terkemuka dan pemimpin agama Tajik, Akbar Turajonzoda, mengkritik keras undang-undang baru itu dan menyebutnya sebagai melawan kehendak Allah.

Sebelumnya, seorang ulama Syiah senior Iran, Ayatollah Lotfollah Safi-Golpayegani, juga mengecam UU Islamophobia di Tajikistan, mengatakan UU itu bertujuan melucuti negara Asia Tengah tersebut dari identitas Islam.

Ayatollah Safi-Golpayegani memperingatkan pemerintah Tajikistan bahwa langkah itu hanya akan berakhir dengan kegagalan, dan meminta para pejabat Tajikistan minta maaf kepada umat Islam di Tajikistan dan seluruh dunia atas tindakan ofensif mereka, yang sangat anti-Islam.(fq/prtv/eramuslim)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.