Astagfirullah!! Densus NU Diwajibkan Puasa 40 Hari Supaya Sakti Kebal Petasan
Pada peringatan Harlah NU ke-85 diprolamirkan Densus 99 Banser NU untuk menangkal teror bom. Para personelnya diwajibkan puasa 30-40 hari untuk mendapatkan kesaktian ilmu kebal petasan.
Bertepatan dengan Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-85, Gerakan Pemuda Ansor memproklamirkan Detasemen Khusus 99 Banser Nahdlatul Ulama (Densus 99 Banser NU) untuk mengabdikan diri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam mencegah aksi terorisme.
Ketua Umum GP Ansor, Nusron Wahid menyatakan Densus 99 terdiri dari 204 personil yang memiliki kemampuan ilmu kebal dan seni bela diri mumpuni. Selain ilmu kebal, detasemen yang dikomandani Gus Nuruzzaman ini juga dibekali keahlian menjinakkan bom.
“Densus 99 ini kita dirikan tepat pada Hari Lahir Ansor ke-77, pada 24 April 2011 karena banyaknya fenomena radikalisasi keagamaan, banyaknya ledakan bom atas nama agama,” ungkap Nusron saat memimpin Apel Banser dalam memperingati Harlah NU ke-85 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad (17/7/2011).
Densus yang berbasis di Kabupaten Cirebon ini disiapkan khusus oleh warga Nahdliyin untuk menghadapi kelompok-kelompok yang dianggap garis keras dan dicurigai merongrong keutuhan NKRI. ”Ketika ada orang-orang atau kelompok yang sengaja ingin mengganti ideologi bangsa dengan kekerasan dan tindak terorisme, Banser siap dengan Densus 99,” jelas Nusron.
Menurutnya, kehadiran Densus 99 Ansor ini sebagai upaya deradikalisasi doktrin-doktrin radikal teroris. Tugasnya, melakukan tindakan preventif dan edukasi kepada umat dari provokasi kalangan-kalangan yang ingin menghancurkan NKRI.
Dengan lahirnya Densus 99, kini GP Ansor memiliki tujuh pasukan Banser antara lain Banser untuk Lalu Lintas (Balalin), Banser untuk Laskar Pemdam Kebakaran (Balakar), Banser Tanggap Bencana (Bagana), Banser Pengaman, Banser Kepanduan dan Zulfikar Marching Band.
Usai apel Banser menjelang acara puncak Harlah ke-85 Nahdlatul Ulama di Gelora Bung Karno, Densus 99 NU menampilkan aksi pamer ilmu ‘kesaktian’ kebal petasan.
Pada sekujur tubuh empat personel Densus 99 Banser NU dililitkan rentengan ratusan petasan. Personel yang mengenakan kaos bertuliskan ‘Densus 99’ di punggungnya, bercelana hijau dan menyematkan slayer di kepalanya itu terlihat berdoa komat-kamit sebelum memamerkan ilmu kebalnya. Lalu duar... duarr... duarr, petasan di tubuh keempat pria itu pun meledak.
Sampai petasan terakhir meledak, keempatnya terlihat baik-baik saja, tidak ada luka sedikitpun di tubuh maupun baju yang terbakar. Aksi ini mendapat tepuk tangan orang-orang yang hadir.
Menurut Kepala Densus 99 Cirebon, Gus Nuruzzaman, Densus 99 akan dibentuk di setiap cabang Banser NU di seluruh Indonesia. Untuk saat ini, personel Banser NU ada 1.500 orang, sedangkan yang tergabung dalam Densus 99 baru 200 personel.
“Ini tujuannya juga deradikalisasi agar masyarakat tidak mau melakukan tindakan kekerasan. Kita juga siap menghadapi garis keras,” jelas Nuruzzaman.
Menurutnya, untuk mendapatkan kesaktian ilmu kebal itu, para personel Densus 99 diwajibkan puasa 30-40 hari sebagai upaya melatih kekebalan.
Kadensus 99 Banser NU ini tak menjelaskan ayat maupun hadits yang dijadikan dasar untuk berpuasa 40 hari itu. Padahal puasa paling lama yang diajarkan Rasulullah SAW adalah puasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan, tidak lebih! [taz/trb, viv, dtk/voa-islam/al-khilafah.org]
Bertepatan dengan Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-85, Gerakan Pemuda Ansor memproklamirkan Detasemen Khusus 99 Banser Nahdlatul Ulama (Densus 99 Banser NU) untuk mengabdikan diri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam mencegah aksi terorisme.
Ketua Umum GP Ansor, Nusron Wahid menyatakan Densus 99 terdiri dari 204 personil yang memiliki kemampuan ilmu kebal dan seni bela diri mumpuni. Selain ilmu kebal, detasemen yang dikomandani Gus Nuruzzaman ini juga dibekali keahlian menjinakkan bom.
“Densus 99 ini kita dirikan tepat pada Hari Lahir Ansor ke-77, pada 24 April 2011 karena banyaknya fenomena radikalisasi keagamaan, banyaknya ledakan bom atas nama agama,” ungkap Nusron saat memimpin Apel Banser dalam memperingati Harlah NU ke-85 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad (17/7/2011).
Densus yang berbasis di Kabupaten Cirebon ini disiapkan khusus oleh warga Nahdliyin untuk menghadapi kelompok-kelompok yang dianggap garis keras dan dicurigai merongrong keutuhan NKRI. ”Ketika ada orang-orang atau kelompok yang sengaja ingin mengganti ideologi bangsa dengan kekerasan dan tindak terorisme, Banser siap dengan Densus 99,” jelas Nusron.
Menurutnya, kehadiran Densus 99 Ansor ini sebagai upaya deradikalisasi doktrin-doktrin radikal teroris. Tugasnya, melakukan tindakan preventif dan edukasi kepada umat dari provokasi kalangan-kalangan yang ingin menghancurkan NKRI.
Dengan lahirnya Densus 99, kini GP Ansor memiliki tujuh pasukan Banser antara lain Banser untuk Lalu Lintas (Balalin), Banser untuk Laskar Pemdam Kebakaran (Balakar), Banser Tanggap Bencana (Bagana), Banser Pengaman, Banser Kepanduan dan Zulfikar Marching Band.
Usai apel Banser menjelang acara puncak Harlah ke-85 Nahdlatul Ulama di Gelora Bung Karno, Densus 99 NU menampilkan aksi pamer ilmu ‘kesaktian’ kebal petasan.
Pada sekujur tubuh empat personel Densus 99 Banser NU dililitkan rentengan ratusan petasan. Personel yang mengenakan kaos bertuliskan ‘Densus 99’ di punggungnya, bercelana hijau dan menyematkan slayer di kepalanya itu terlihat berdoa komat-kamit sebelum memamerkan ilmu kebalnya. Lalu duar... duarr... duarr, petasan di tubuh keempat pria itu pun meledak.
Sampai petasan terakhir meledak, keempatnya terlihat baik-baik saja, tidak ada luka sedikitpun di tubuh maupun baju yang terbakar. Aksi ini mendapat tepuk tangan orang-orang yang hadir.
Menurut Kepala Densus 99 Cirebon, Gus Nuruzzaman, Densus 99 akan dibentuk di setiap cabang Banser NU di seluruh Indonesia. Untuk saat ini, personel Banser NU ada 1.500 orang, sedangkan yang tergabung dalam Densus 99 baru 200 personel.
“Ini tujuannya juga deradikalisasi agar masyarakat tidak mau melakukan tindakan kekerasan. Kita juga siap menghadapi garis keras,” jelas Nuruzzaman.
Menurutnya, untuk mendapatkan kesaktian ilmu kebal itu, para personel Densus 99 diwajibkan puasa 30-40 hari sebagai upaya melatih kekebalan.
Kadensus 99 Banser NU ini tak menjelaskan ayat maupun hadits yang dijadikan dasar untuk berpuasa 40 hari itu. Padahal puasa paling lama yang diajarkan Rasulullah SAW adalah puasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan, tidak lebih! [taz/trb, viv, dtk/voa-islam/al-khilafah.org]
Tidak ada komentar