Header Ads

Larang Pembicara dari Hizbut Tahrir, Upaya Membungkam Sikap Kritis Menentang Penjajahan Barat!

Larang Pembicara dari Hizbut Tahrir, Upaya Membungkam Sikap Kritis Menentang Penjajahan Barat!
Rencana pemerintah Australia untuk melarang kedatangan pembicara dari Hizbut Tahrir ke Australia untuk ceramah umum tentang aksi militer AS dan sekutunya di Irak dan Suriah dinilai anggota Maktab I’lami DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Farid Wadjdi sebagai upaya membungkam sikap kritis umat Islam di Australia terhadap kebijakan Barat yang jahat di dunia Islam.



Menurutnya, kalau memang pemerintah Australia benar dengan kebijakannya di Timur Tengah, seharusnya siap berdialog secara terbuka, bukan dengan menggunakan kekuasaan untuk melakukan larangan.

Sangat ironis, Australia negara kapitalis yang membanggakan demokrasi dan kebebasan berpendapat malah menghindar untuk melakukan dialog secara terbuka dengan umat Islam yang kritis seperti Hizbut Tahrir.

“Apakah karena akan membongkar kejahatan kapitalisme dan kerusakannya? Padahal Hizbut Tahrir dikenal siap berdialog dengan siapa saja tentang Islam dan kapitalisme,” ungkap Farid kepada mediaumat.com, Kamis (9/10) melalui surat elektronik.

Apalagi rekam jejak Hizbut Tahrir bersih dari tindak kekerasan dalam perjuangannya. Yang dilakukan Hizbut Tahrir adalah membela umat Islam yang berjuang untuk melawan penjajahan Amerika dan Barat di Irak dan Afghanistan. Hizbut Tahrir juga menyerukan tentara-tentara negeri Islam untuk jihad fi sabillah mengusir penjajah zionis Israel di Palestina.

Lebih jauh menurut Farid, Abbott gagal paham terhadap perjuangan umat Islam di Suriah untuk melawan rezim Assad yang buas dengan menganggapnya sebagai perjuangan para teroris!

Perdana Menteri Australia itu juga dinilai telah gagal paham membedakan perlawanan umat Islam terhadap penjajah di negeri Islam dengan menudingnya sebagai tindakan teroris.

“ Padahal yang dilakukan umat Islam adalah membebaskan negeri Islam yang terjajah, seperti yang dilakukan umat Islam di Palestina, Irak dan Afghanistan,”

Farid juga menegaskan penggunaan kata-kata penyebar kebencian terhadap umat Islam semata-mata bentuk propaganda palsu. Justru Abbot-lah yang telah menyebarkan seruan kebencian terhadap umat Islam di Australia!

“Bagaimana mungkin seruan untuk melawan penjajah disebut seruan terhadap kebencian? Seruan untuk menentang penjajahan Zionis Israel disebut seruan kebencian ? Seruan untuk menerapkan syariah Islam dan Khilafah tanpa kekerasan dikriminalisasi sebagai seruan kebencian?” ujarnya.

Seperti diberitakan tribunnews.com, kemarin Abbott menyatakan pihaknya akan memberlakukan aturan yang akan melarang “penyebar kebencian” datang memberikan ceramah di Australia. Caranya, dengan tidak memberikan visa bagi orang-orang tersebut.

“Yang ingin saya lakukan adalah memberlakukan sistem yang akan membuat penyebar kebencian – seperti orang yang akan berbicara pada Jumat malam nanti – tidak diizinkan masuk ke Australia,” ungkapnya merujuk pada rencana HT Australia mengadakan ceramah umum di Sydney, Jumat (10/10) malam yang bertema aksi militer AS dan sekutunya di Irak dan Suriah.

Sesuai kewenangannya dari UU yang berlaku pemerintah Australia dapat menolak seseorang datang ke Australia, namun Abbott mengaku kecewa dan marah karena Hizbut Tahrir Australia tidak bisa dilarang di bawah aturan perundang-undangan yang ada sekarang.(mediaumat.com, 9/10/2014) [htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.