Header Ads

Amerika Tanamkan Kebencian Terhadap Islam dan Umatnya Kepada Anak-anak

Begitu leluasanya Amerika Serikat terus menerus menebar kebencian terhadap Islam dan kaum Muslim. Tanpa melihat kejahatan yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat yang telah membunuh jutaan kaum Muslim di Irak, Afghanistan dan Pakistan, para pembenci Islam malah menanamkan kebencian terhadap Islam kepada anak-anak melalui buku yang diterbitkan mereka.

Baru-baru ini telah diterbitkan sebuah buku berjudul: “Kami tidak akan pernah lupa 9/11-Buku bebas untuk anak-anak“, dengan tebal 36 halaman. Buku yang ditulis oleh Wayne Bell ini sungguh telah melukai perasaan kaum Muslim Amerika yang menuduh penulisnya dengan sengaja mengobarkan kebencian terhadap Islam.

Buku ini menggambarkan adegan serangan di gedung World Trade Center (WTC). Sebagaimana di salah satu halamannya juga menggambarkan operasi pembunuhan Osama bin Laden. Di mana Osama sedang bersembunyi di balik wanita yang mengenakan cadar. Sementara tentara AS sedang menodongkan senjatanya.

Dan di samping gambar itu ditulis, “Hai, anak-anakku, yang benar adalah, bahwa inilah tindakan teroris yang dilakukan oleh para ekstrimis Islam yang benci akan kebebasan … Mereka adalah orang-orang gila yang membenci cara hidup Amerika, sebab kami orang-orang yang merdeka dan masyarakat kami hidup bebas.”

Padahal, pelaku pemboman WTC hingga saat ini belum terbukti, bahkan beberapa pihak mensinyalir kuat ada konspirasi global yang sengaja dibuat AS sebagai alasan untuk memulai serangan terhadap kaum Muslim dengan tragedi 11 September itu.

Para pemimpin kaum Muslim Amerika mengkritik buku tersebut, sebab tidak membedakan antara para teroris yang bertanggung jawab atas serangan itu dengan semua pengikut agama Islam.

Aminah Syarif dari dari Dewan Hubungan Amerika-Islam mengatakan: “Sungguh buku ini menjijikkan dan dapat memicu kemarahan, sehingga buku ini sama sekali tidak layak untuk anak-anak dan atau untuk siapapun.” Bahkan, Aminah menambahkan bahwa pernyataan “para ekstrimis Islam” disebutkan sebanyak 10 kali dalam buku ini.

Sementara, penulis Wayne Bell mengklaim bahwa dari edisi pertama ini telah terjual 10 ribu eksemplar, dan bahwa dalam buku ini tidak ada sesuatu yang sifatnya menyerang pihak manapun.”

Ia mengatakan pada jaringan berita Amerika “CNN” bahwa “Ini adalah sejarah. Dan apa yang terdapat dalam buku ini benar-benar fakta. Buku ini tidak menggambarkan kelompok masyarakat manapun. Kami berbicara tentang 19 pembajak yang datang ke sini dan membunuh ribuan orang.”

Demikianlah, Amerika terus menerus menebar kebencian terhadap Islam dan kaum Muslim. Sampai kapan umat ini terus terdiam membisu bahkan membebek kepada budaya Amerika Serikat. Sungguh sangat memalukan bila sebagian para penguasa Muslim berjabat tangan dengan para penjajah yang telah membunuh jutaan kaum Muslim di seluruh dunia, serta mengeruk kekayaan umat ini.

Sudah saatnya, umat mengenyahkan sistem kapitalisme Amerika, termasuk turunannya seperti ide-ide kebebasan dan demokrasi. Kini, saatnya umat kembali kepada sistem Islam yang memancarkan rahmat bagi seluruh alam.

Umat benar-benar membutuhkan satu kesatuan politik yang akan mengurusi urusan mereka dengan syariah Islam di bawah naungan Khilafah Islamiyyah. Institusi inilah yang akan memberikan pelajaran bagai para pembenci Islam dan kaum Muslim. Hingga suatu saat tidak ada lagi yang berani menghina Islam dan para penganutnya. Insya Allah, semakin dekat! [m/moheet/htipress/syabab]


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.