Header Ads

Palestina Kecewa Dengan Standar Ganda Obama

Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menyatakan kekecewaannya atas sikap terbaru presiden Obama yang akan memveto upaya agar diakui status Palestina sebagai negara di PBB. Delegasi PLO di Washington DC, Amerika Serikat menuding pidato presiden AS itu sebagai standar ganda.

Standar ganda itu jelas terlihat karena Obama di satu sisi memuji gerakan reformasi yang terjadi di negara-negara Arab dan Afrika Utara, namun tidak mendukung perubahan untuk perbaikan di Palestina.

Yasser Abed Rabbo, sekretaris jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengungkapkan tidak bisa menyamakan gerakan reformasi yang dilakukan di berbagai negara di Arab demi kebebasan dengan negosiasi antara Palestina dengan Israel.

"Kami ingin mendengar bahwa kebebasan rakyat Palestina adalah kunci dari reformasi yang terjadi di dunia Arab," katanya. Ia menambahkan kemerdekaan seharusnya mencakup seluruh wilayah Arab, dan tidak bisa dipilah-pilah.

Selain itu, Dr Hanan Ashrawi, seorang anggota senior delegasi PLO di Washington, mengatakan bahwa dia sangat kecewa dengan pidato Obama. "Jika Mendengarkan [Obama], mengesankan bahwa Palestina lah yang menduduki Israel," katanya seperti dikutip Haaretz. Ia juga menilai Obama bersikap ganda dalam memaknai gerakan reformasi di dunia Arab.

"Padahal para pejuang kemerdekaan Palestina, yang berurusan dengan pendudukan selama 63 tahun, untuk itulah mengapa mengadu ke PBB," ujarnya.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan tetap akan meminta Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk keanggotaan PBB secara penuh sebagai sebuah negara.

Israel dan Amerika Serikat menentang gagasan itu dan menyatakan akan mendelegitimasi upaya mewujudkan keanggotaan penuh Palestina. Sementara palestina berkehendak jika PBB menolak maka pembicaraan damai secara langsung tidak memungkinkan. (republika)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.