Header Ads

Studi: Invasi AS Menyebabkan Lonjakan Janda di Irak

Sebuah kajian yang dirilis hari Minggu kemarin (18/9) oleh sebuah organisasi bantuan global kemanusiaan menyimpulkan bahwa tiga dari setiap lima janda di Irak kehilangan suami mereka pada tahun-tahun kekerasan yang terjadi setelah invasi di tahun 2003.

Penelitian yang dilakukan oleh lembaga bantuan internasional yang berbasis di Los Angeles menemukan bahwa sekitar 10 persen dari 15 juta perempuan yang tinggal di Irak adalah janda. Di antara mereka, 59 persen telah kehilangan suami mereka selama perang pimpinan AS di negara tersebut.

Studi ini memperingatkan bahwa kelompok kriminal dan kelompok teroris mungkin mencoba untuk merekrut para janda yang putus asa, dan mengabaikan penderitaan mereka dapat membawa mereka menuju dunia prostitusi, narkoba dan terorisme.

"Negara Irak telah mengabaikan para janda dengan masalah yang sangat besar, dan solusi terletak pada pembentukan lembaga yang bisa mengurus dan memecahkan masalah-masalah para janda ini," kata laporan tersebut.

Laporan itu dirilis pada sebuah konferensi di Baghdad di mana pembicara parlemen Osama al-Nujaifi berjanji untuk membantu para janda melalui peluang kerja, pemberian gaji dan pinjaman untuk membantu mereka memulai usaha kecil.

"Penderitaan para janda memiliki dampak pada seluruh masyarakat," kata al-Nujaifi. "Bencana ini berkembang, dan bahayanya akan mengancam nilai-nilai kita."(fq/ap/eramuslim)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.