Header Ads

Untuk Pertama Kalinya Presiden Sudan Selatan Kunjungi "Tuannya" Israel

Presiden Salva Kiir Sudan Selatan pada Selasa ini (20/12) mengunjungi Israel untuk pertama kalinya dalam upaya melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pejabat tinggi lainnya, satu sumber diplomatik mengatakan kepada AFP.

"Ini adalah kunjungan kerja hanya satu hari," katanya, menunjukkan Kiir juga akan bertemu Presiden Shimon Peres, Menteri Pertahanan Ehud Barak dan Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman.



Namun sumber itu mengatakan tujuannya adalah untuk menjaga kunjungan "low-profile" atas permintaan Sudan Selatan, dan Kiir tidak diharapkan untuk membuat pernyataan publik.

Pemimpin Sudan Selatan tersebut tiba Senin malam, kata laporan pers, dan dijadwalkan mengunjungi museum Holocaust Yad Vashem di Yerusalem pada hari Selasa pagi ini.

Israel mengakui Sudan Selatan dan menjalin hubungan diplomatik penuh dengan pemerintah Kiir tidak lama setelah negara itu mendeklarasikan kemerdekaan pada Juli lalu menyusul perang sipil 22 tahun dengan sebagian besar Muslim di wilayah utara.

Negara Yahudi Israel sendiri tidak memiliki hubungan dengan Khartoum (Sudan utara), yang dituduh mendukung militan Islam, dan bukan mendukung gerakan pemberontak di selatan terutama Kristen dan animis selama perang.

Hubungan Israel dengan pemberontak Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan, yang sekarang menjadi partai yang berkuasa di selatan, dilaporkan telah lama dekat dengan negara Yahudi Israel yang diduga menyediakan senjata selama perang, meskipun tidak ada pihak secara terbuka mengakui adanya transfer senjata.

Pertemuan Selasa ini diperkirakan akan fokus pada masalah pengungsi.

Israel adalah rumah bagi ribuan pengungsi dari Sudan, termasuk ratusan pengungsi dari wilayah selatan.

Sejauh ini, lebih dari 12.000 imigran ilegal telah menyelinap melintasi perbatasan Mesir ke Israel selatan, sebagian besar dari mereka merupakan migran ekonomi dari Afrika, mendorong Israel untuk menerapkan langkah menghentikan aliran migran gelap tersebut.(fq/afp/eramuslim)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.