Header Ads

'Kalau Mau Larang Jilbab, Jangan Bangun Sekolah di Indonesia'

Larangan penggunaan jilbab (kerudung, red) terus menuai kecaman. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Slamet Effendy Yusuf mengatakan kalau pihak sekolah Geeta International School (GIS) masih berkeras melarang siswi disekolahnya menggunakan jilbab, sebaiknya tak membangun sekolah di Indonesia.



''Kalau mau larang jilbab jangan bangun sekolah di Indonesia, pilih negara lain selain di Indonesia." ujar Effendy ketika dihubungi Republika, Selasa (24/1). Peraturan pendidikan di Indonesia, jelas Effendy, telah gamblang mengatur tentang hak siswa yang berbeda agama untuk mendapatkan keleluasaan menjalankan keyakinannya. Termasuk penggunaan jilbab.

Jadi, bila sekolah masih ngotot ada baiknya bagi pihak yayasan mendirikan sekolah lain diluar Indonesia. Jangan di Indonesia, apalagi di Cirebon yangterkenal dengan kota Wali.

Hal senada juga disampaikan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Yunahar Ilyas. Menurut dia, GIS harus lebih banyak belajar dalam memahami peraturan dan Undang Undang pendidikan di Indonesia sebelum mendirikan sekolah. "Mereka harus lebih banyak belajar undang-undang pendidikan bila mau mendirikan sekolah di Indonesia," ujar Yunahar.

Bila tidak, maka ada baiknya yayasan GIS ini ditutup agar tidak merugikan masyarakat dan nama baik yayasan dimata masyarakat.

GIS adalah sekolah swasta di Cirebon yang mendapatkan perhatian tokoh masyarakat disana. Hal itu dikarenakan kebijakan sekolah yang melarang siswinya menggunakan jibab. Pemerintah Daerah dan Ormas berkali-kali telah mengecam keputusan sekolah yang bertentangan dengan budaya Islam Cirebon yang kental. (republika/al-khilafah.org)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.