Header Ads

Terbukti, GKI Yasmin Memang Provokator

Minggu pagi ini (1/1/2012) lagi-lagi GKI Yasmin provokasi warga, jika sebelumnya mereka hanya datang sebentar untuk menciptakan opini sebelum beribadah di tempat lain, kali ini mereka lebih provokatif dengan membuat sticker bertuliskan "Kami butuh Islam yang ramah, bukan yang marah". Sticker tersebut di tempel di salah satu kendaraan milik pihak GKI Yasmin dan di parkir disekitar kerumunan warga.



Melihat sticker itu kontan saja warga tidak terima, Ustadz Abdul Halim selaku warga setempat mengatakan "Inilah buktinya, ini artinya mereka bukan mau ibadah tapi mau provokasi umat Islam saja, oleh karena itu aparat harus tanggap menyelesaikan para pelanggar hukum itu, dan jangan sampai ke depan mereka muncul terus kesini untuk provokasi umat Muslim."

Dengan adanya kasus ini, pemerintah kota Bogor sebenarnya sudah menyediakan solusi tempat di gedung Harmoni untuk GKI Yasmin beribadah, tempat ber AC di gedung megah itu ternyata di tolak GKI Yasmin dan malah ngotot mau ibadah di trotoar jalan. Padahal melalui instruksi Gubernur Jawa Barat dan Perda Kota Bogor sudah ada aturan larangan beribadah di trotoar jalan tanpa ijin.

Kasus ini memang sudah lama sejak tahun 2006, GKI Yasmin terbukti dinyatakan bersalah dan sudah dicabut IMB nya karena menipu dan memalsukan tandatangan warga untuk pengurusan IMB. Tidak hanya itu, syarat lain seperti rekomendasi FKUB, Jemaat yang harus berjumlah 90 orang, persetujuan warga setempat itu juga tidak dimiliki oleh GKI Yasmin. Namun sampai saat ini warga terus bersabar mengawal kasus ini di ranah hukum. "Sebenarnya kalau mau dari dulu bisa saja kita mengusir mereka tapi itu akan mengotori tangan kita saja, biarkan aparat yang berwenang untuk menyelesaikannya" ujar Ustadz Abdul Halim menambahkan.

Bona Sigalingging selaku Jubir GKI saat diwawancarai sebelumnya mengatakan, bahwa mereka dilarang ibadah karena walikota didekati oleh kelompok-kelompok intoleran. Mengenai hal itu, Ustadz Ahmad Iman warga setempat yang juga ketua Forkami menanggapi “Inilah yang selama ini mereka ciptakan, dibuat opini seolah-olah mereka dilarang ibadah, umat islam tidak toleran, umat islam anarkis dsb, padahal faktanya selama 5 tahun ini kita masyarakat muslim disini terbukti tidak anarkis, merekalah yang anarkis dengan melawan hukum. Bahkan mereka pernah memukul kepala satpol PP Bambang Budianto, itulah bukti mereka anarkis. Kalo mau ibadah, ibadahlah ditempat semestinya. Mereka sudah punya gereja di Jl. Pengadilan yang letaknya tidak jauh dari sini, dan pemkotpun sudah memberikan solusi tempat lain jika memang mereka mau ibadah, tapi mereka terus ngotot ingin provokasi kami setiap minggu disini”

Kepada pihak GKI Yasmin, Ustadz Ahmad Iman mempertanyakan “Jika memang mereka mau ibadah, jika memang mereka mau melakukan kebaikan, kenapa harus di awali dengan ketidakjujuran?” (syaifulfalah/eramuslim/al-khilafah.org)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.