Header Ads

Media Mesir: AS Sebarkan Kekacauan

Surat kabar resmi Mesir di dalam berita utama mereka Selasa (14/2) menuduh AS berencana menyebar kekacauan di Mesir, sehingga meningkatkan pertikaian yang dikatakan Washington harus diselesaikan guna menjamin kelanjutan operasi AS.



Berdasarkan pernyataan seorang menteri pemerintah, berita utama tersebut menandai krisis lain antara Washington dan Kairo yang dipicu oleh penyelidikan mengenai lembaga swadaya masyarakat yang berpusat di AS.

Peristiwa itu memicu tuduhan kejahatan terhadap orang Amerika yang telah dilarang meninggalkan negeri tersebut.

"Amerika berada di belakang kekacauan ini," demikian pernyataan di halaman depan harian Al Gomhuria. "Dana Amerika bertujuan menyebar kekacauan di Mesir," tulis harian Al Ahram di berita utamanya. Surat kabar itu adalah harian dengan oplah paling banyak di Mesir.

Berita utama tersebut dilandasi atas komentar yang dikeluarkan pada Oktober 2011 kepada para hakim penyidik oleh Menteri Kerja Sama Internasional Faiza Abul Naga. Tapi pernyataan itu baru muncul pada Senin (13/2), ketika disiarkan oleh kantor berita resmi Mesir, MENA.

Seperti Al Ahram dan Al Gomhuria, MENA adalah bagian dari media negara yang setia kepada pemerintah, yang telah menjadi alat pembentukan pendapat umum yang mendukung negara Mesir.

Di dalam pernyataannya, Faiza Abul Naga mengaitkan apa yang ia katakan sebagai lonjakan dana AS buat kelompok masyarakat sipil tahun lalu dalam upaya mengendalikan jalur peralihan pasca-Hosni Mubarak guna menggolkan kepentingan Amerika dan Israel.

"Semua petunjuk memperlihatkan ada keinginan jelas guna menggagalkan setiap peluang bagi Mesir untuk muncul sebagai negara demokratis yang modern dengan ekonomi kuat," kata wanita menteri itu sebagaimana dikutip oleh Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu.

Ditambahkannya, itu akan menjadi ancaman bagi kepentingan Amerika dan Israel.

Mesir berkeras kasus lembaga swadaya masyarakat (LSM) tersebut adalah masalah kehakiman dan semua LSM, tak peduli apa pun asalnya, harus mematuhi hukum di Mesir.

Namun saat dikeluarkannya pernyataan itu seperti pemberitahuan mengenai isinya hanya beberapa hari setelah penguasa militer Mesir tampaknya berusaha meredam ketegangan yang sekarang mengancam 1,3 miliar dolar AS bantuan tahunan militer AS buat Kairo. [ant/syabab.com/160212/al-khilafah.org]


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.