Header Ads

Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) Bela FPI

Kampanye pembusukan citra Front Pembela Islam (FPI) yang dipropagandakan secara masif oleh kelompok Pro-Maksiat dan Pro Aliran Sesat yang didukung media-media berhaluan Sekularisme-Pluralisme-Liberalisme (SEPILIS) terbukti telah gagal total. Kegagalan itu terlihat nyata dari semakin banyaknya dukungan terhadap FPI dari umat Islam yang menentang wacana pembubaran FPI. Tidak tanggung-tanggung, hujan dukungan itu justru datang dari para tokoh masyarakat dan alim ulama di seluruh Indonesia. Bahkan pembelaan terhadap FPI kini datang pula dari Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), sebuah partai yang didukung oleh mayoritas ulama sepuh dari seluruh Indonesia.


Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) adalah sebuah partai sempalan dari Partai Kebangkitan Bangsa (KPB) yang sudah hancur dan terpecah belah akibat ulah oknum-oknum pengurus terasnya. Partai ini didirikan oleh para ulama sepuh Nahdhatul Ulama (NU) yang merasa kecewa terhadap PKB karena telah diselewengkan misi dan visinya oleh oknum-oknum PKB yang berkhianat terhadap cita-cita luhur kaum Nahdhiyin (NU).

PKNU menyatakan pembelaannya kepada FPI melalui pernyataan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PKNU, KH. Choirul Anam, yang secara tegas menyatakan penolakannya atas wacana pembubaran FPI. “Menurut saya tidak perlu FPI dibubarkan sebab akan memunculkan masalah baru. Itu bukan sebuah bentuk penyelesaian,” tandas KH. Choirul Anam, di Surabaya, pada hari Sabtu (18/2/2012) yang baru lalu.

Kiyai Choirul menyampaikan penolakannya ketika menanggapi wacana pembubaran FPI yang akhir-akhir ini ramai menjadi bahan pembicaraan akibat kampanye pembusukan citra FPI yang sengaja digembar-gemborkan oleh kelompok Pro Maksiat dan Pro Aliran Sesat yang mendapat dukungan dari media-media sekuler berhaluan SEPILIS.

Menyikapi masalah ini, Kiyai Choirul yang juga Anggota Dewan Penasihat GP Ansor Pusat tersebut, meminta semua pihak, khususnya GP Ansor, agar tidak mudah terpancing dan ikut-ikutan karena terprovokasi oleh kampanye pembusukan citra FPI oleh media sekuler berhaluan SEPILIS. “Apalagi kalau GP Ansor ikut-ikutan meminta agar dibubarkan atau dibekukan. Saya sangat tidak setuju,” ujarnya di hadapan para wartawan.

Lebih lanjut Kiyai Choirul Anam menyatakan, kalaupun pemerintah akhirnya betul-betul membubarkan FPI, pihaknya merasa yakin langkah pembubaran FPI akan langsung disusul dengan munculnya organisasi-organisasi serupa. Bukan itu saja, ancaman konflik horizontal antara pihak-pihak yang pro dan kontra dikhawatirkan akan menjadi ancaman serius bagi keamanan NKRI.

Secara khusus Kiyai Choirul Anam menilai bahwa ormas FPI dibawah pimpinan Habib Muhammad Rizieq Syihab ini diyakininya memiliki niat yang sangat luhur dalam mengajak umat Islam kepada jalan kebenaran dan mencegah dari kemungkaran. Namun, menurutnya, gagalnya pemerintah dalam menegakkan hukum secara tegas telah membuat FPI prihatin dan bertindak sendiri mengambil alih tugas aparat penegak hukum. Padahal, lanjutnya, ancaman hukuman terhadap pelaku perjudian, minum-minuman keras dan tindakan maksiat lainnya sudah jelas-jelas tertulis dalam aturan hukum di Indonesia. “Jangan terburu-buru menyalahkan FPI secara langsung, tapi harus dilihat akar permasalahannya. Mungkin FPI jengkel dengan hukum di Indonesia yang tidak tegas karena dianggap membiarkan orang seenaknya menjual minuman keras,” pungkasnya.

Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat bersikap cerdas dan cermat dalam menilai situasi seperti ini. Sebab dikhawatirkan masalah ini akan menjadi semakin tidak terkontrol dan memicu terjadinya konflik horizontal antar agama maupun umat di Indonesia. [KbrNet/adl/230212/al-khilafah.org]


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.