Salafy Perlu Koreksi Ulang Ilmu dan Akhlak
Melihat
apa yang terjadi pada Salafiyah Mesir yang sebelumnya menolak partai
dan politik namun kini berjibaku di dalamnya, Syeikh Hatim Al Auni
menyampaikan bahwa kurangnya pengetahuan tentang kondisi waqi’ menjadi penyebab penting yang mendasari keputusan-keputusan komunitas Salafiyah sebelum revolusi. Demikian lansir islamonline.net (1/2/2012)
Pakar ilmu hadits Universitas Umm Al-Qura
Makkah ini sejatinya tidak mempermasalahkan perubahan ijtihad atau
perbedaan pendapat pada Salafiyah Mesir itu. Akan tetapi masalahnya
menurutnya adalah tidak ada pengakuan bahwa keputusan lama merupakan
keputusan yang salah.
Yang perlu Dikoreksi dalam Salafiyah
Masih menurut Al Auni, bahwa Salafiyah
kontemporer seperti halnya komunitas lainnya perlu untuk melakukan
koreksi ulang terhadap sejumlah persoalan,”Namun saya konstrasi ke
Salafiyah karena saya sendiri Salafy dalam makna yang menyeluruh.”
Al Auni melihat, bahwa Salafiyah perlu
meninjau ulang dari segi ilmu dan akhlak. Termasuk dalam hal itu
sarannya untuk peningkatan dalam bertafaqquh secara mendalam, dan meninggalkan apa yang desebut Al Auni sebagai “fiqih kulit”, yang banyak dipakai saat ini.
Menurut Al Auni dalam menyikapi masalah perbedaan, Salafiyah kontemporer perlu juga meninggalkan klaim yaqin dan qath’i dalam
masalah yang sebenarnya dzanniyah, serta bermudah-mudah dalam
mebid’ahkan, ”Bahkan terkadang sampai kepada derajat pengkafiran.” (hidayatullah/020212/al-khilafah.org)
Tidak ada komentar