Header Ads

1100 Ulama Jabar Tolak Kenaikan BBM

Sekitar 1100 ulama Jawa Barat secara tegas menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 April mendatang. Untuk menyatakan sikap penolakannya itu, para kiyai dan ustadz dari berbagai pelosok Jawa Barat berkumpul dalam Majelis Buhuts Al Islamiyah (MBI), Ahad (18/3) di Graha Emerald Jalan Cimuncang, Bandung.



Dalam kesempatan itu, Ketua Lajnah Maslahiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia Dr Arim Nasim menegaskan bahwa penaikan harga BBM merupakan bentuk pengkhianatan dan penzaliman penguasa kepada rakyat.

“Disebut pengkhianatan karena kebijakan ini dibuat demi kepentingan asing, disebut penzaliman karena kebijakan ini memberatkan dan menzalimi rakyat!” ujarnya.

Di akhir acara, beberapa perwakilan ulama pun menandatangani sikap penolakan kenaikan BBM tersebut dalam piagam Pernyataan Sikap Ulama atas Kebijakan Kenaikan BBM, di antaranya adalah: Ustadz Ceceng Suherman (Perwakilan Kota Bandung, Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat); Ustadz KH Hidayat Hafidzi (Perwakilan Kabupaten Bandung, Sumedang dan Garut); Ustadz Kartono (Perwakilan Banjar, Ciamis, Tasikmalaya dan Pangandaran); dan Ustadz KH Abah Hideung (Perwakilan Sukabumi dan Cianjur).

Selain desakan untuk membatalkan penaikan harga BBM, dalam piagam tersebut tertuang pula seruan ulama kepada pemerintah agar menganulir semua produk undang-undang yang mengokohkan liberalisme di Indonesia, di antaranya UU Minyak dan Gas, UU Sumber Daya Air dan UU Penanaman Modal. Dalam piagam itu pun tertuang ajakan ulama pada seluruh komponen umat Islam untuk terus berjuang menegakkan syariah dalam bingkai khilafah.[] joko prasetyo [HTIPress/180312/al-khilafah.org]
MBI Bandung-Abah Hideung Sukabumi

MBI Bandung-KH. Ilyas Dimyati Kab. Bandung

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.