Header Ads

Harga BBM Naik, APBN Jadi Jebol

Direktur INDEF Enny Sri Hartati menyanggah asumsi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dapat menyelamatkan postur APBN. INDEF menyebut kenaikan harga BBM justru membuat beban anggaran negara meningkat.



"Berdasarkan data dari Banggar, jika harga BBM dinaikkan akan ada penghematan Rp 41 triliun. Tapi kompensasi akibat kenaikan BBM hampir Rp 100 triliun," kata Enny dalam diskusi Polemik Sindo Radio di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (31/3/2012).

Menurutnya beban anggaran membengkak karena pemerintah harus menyiapkan skema kompensasi bila harga BBM dinaikan. Kompensasi yang paling menyedot anggaran adalah bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) yang akan diberikan untuk 18,5 juta rumah tangga.

"Kalau harga BBM dinaikan justru APBN jebol karena ada tambahan cost recovery, subsidi, ini enggak masuk akal. Dana BLSM saja mencapai Rp 25 triliun," tandasnya.

Seperti diketahui, harga BBM batal dinaikan per 1 April 2012. Dalam putusan revisi UU APBN Perubahan 2012, DPR menyetujui tambahan pasal 7 ayat 6 A yang memberi keleluasan bagi pemerintah menaikkan harga BBM dengan syarat harga minyak mentah dunia mencapai US$ 120 per barel dalam enam bulan terakhir. [al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.