Header Ads

Terendus, Pemurtadan di Hotel Tjimahi Batal

Pemilik Hotel Tjimahi Heni Tedjosuwarno mengakui, pihaknya didatangi pasangan suami-istri. Dia mengaku tidak tahu-menahu tentang kegiatan yang akan dilakukan.

"Kemarin (Rabu, 14/3/2012), saya memang menerima order pemesanan tempat di kolam renang dan pemesanan katering sebanyak 30-40 bungkus. Tapi, tadi pagi pesanan itu dibatalkan sekitar pukul 8.00 WIB," kata Heni saat berunding dengan Ormas Islam Gerakan Pagar Akidah (Gardah), Kamis (15/3/2012).



Dia menyebutkan, identitas salah seorang pemesan tersebut bernama Paulus.

Terkait itu, Ketua Umum Gardah Markas Komando Jabar Suryana Nurfatwa mengatakan, Paulus merupakan seorang misionaris. Dia bertujuan, memurtadkan kaum muslim yang kebanyakan merupakan masyarakat miskin.

"Paulus itu merupakan pendeta. Selama ini, dia membuat lembaga misi yang disebut LPMI (Lembaga Pemerhati Mahasiswa Indonesia). Tapi, sebenarnya LPMI itu merupakan Lembaga Penginjilan Muslim Indonesia pimpinan pendeta Paulus," Ujar Suryana.

Menurutnya, pemurtadan yang dilakukan menyerupai ajaran aliran sesat Islam Hanif. Sebab, pembaptisan itu dilakukan di tempat wisata. "Bedanya, kalau Islam Hanif itu meski dibapstis tetap mengaku Islam walau pun pemahamannya sudah nasrani. Pengikut ajaran tersebut terlihat ekstrim karena mereka tidak salat Jumat tapi beribadah pada Sabtu. Sedangkan, dalam pembaptisan oleh LPMI itu orang yang dibaptis itu langsung masuk nasrani," bebernya.

Dia mengakui, dikarenakan terendus keberadaannya acara pembaptisan itu tidak jadi dilaksanakan. "Pendeta dan rombongan sekitar 2 bus langsung pergi lagi," imbuhnya.

Dari pantauan, usai berunding ormas Gardah meminta kepada pemilik Hotel Tjimahi untuk tidak lagi menjadikan tempatnya sebagai lokasi pembaptisan. Selain kedua pihak tersebut, kesepakatan yang dituangkan dalam sebuah kertas itu disaksikan aparat Polres Cimahi. [inilahjabar/150312/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.