Header Ads

Ulil: Partai Penentang Kenaikan Harga BBM Pengecut!

Ketua Divisi Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla mengatakan, partai yang menolak kenaikan harga BBM sebenarnya takut citranya turun di masyarakat.


“Penolakan lebih karena murni pertimbangan politik, bukan karena alasan keselamatan fiskal. Partai-partai ini pengecut, karena takut dibilang antirakyat padahal sikap mereka ini yang tidak populis dan yang tidak pro kepentingan rakyat. Mereka takut citranya rusak dibilang antirakyat,” kata Ulil dalam konferensi pers Partai Demokrat yang digelar di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (31/3/2012).

PKS melanggar etika politik dalam koalisi, karena berseberangan dalam partai lain dalam koalisi Setgab. “Partai koalisi tidak cukup berani dukung oposisi pemerintah. Terutama PKS. Partai yang akhlak politiknya tidak shaleh. Etika politik yang tidak layak diteladani,” cetus Ulil di Jakarta Pusat, Sabtu (31/3/2012). Seperti dikutip kompas.com.

Dia mengklaim bahwa bukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang melakukan pencitraan atas kenaikan harga BBM ini, melainkan partai-partai yang menolak, termasuk PKS.

Menurutnya, justru pemerintah, dalam hal ini Presiden SBY, berani mengambil risiko dengan mempertaruhkan citranya, karena dianggap menyusahkan rakyat dengan kenaikan harga BBM. “Justru yang menolak kenaikan harga BBM popularitasnya naik. Padahal, rakyat tidak sadar kebijakan ini untuk rakyat sendiri,” lanjutnya.

Opsi untuk kenaikan bahan bakar minyak itu penting untuk menyelamatkan perekonomian dan fiskal negara. Namun, perbedaan pendapat antara partai terkait BBM terjadi bukan karena memikirkan perekonomian. Partai-partai yang menolak, tudingnya, lebih memikirkan pencitraan politik menuju 2014.[KbrNet/Kmps/Slm/Globalmuslim/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.