Header Ads

Banyak Wanita London Dilecehkan di Jalan

Survei terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 4 dari setiap10 wanita London mengaku mendapatkan pelecehan seksual di tempat umum tahun lalu.

Sebuah survei YouGov oleh End Violence Aganist Women Coalition (Evaw) mendapati bahwa 43 persen dari 1.047 wanita berusia 18-34 tahun yang disurvei mengalami pelecehan seksual di tempat-tempat umum tahun lalu, lansir Guardian (25/5/2012).


Menurut Direktur Evaw Holly Dustin, meskipun publik semakin tidak dapat mentolerir tatapan seksual, namun pelecehan masih sangat umum terjadi dan membuat wanita merasa tidak aman khususnya ketika bepergian sendiri.

“Pelecehan seksual sangat terselubung, sehingga kita hampir tidak menyadarinya. Tetapi ketika Anda mulai bicara dengan para wanita, hampir setiap orang memiliki kisah menyeramkan untuk dicerikatakan. Sudah saatnya bagi masyarakat untuk bertindak dan menghentikannya.”

Dustin mengatakan, anak perempuan berusia 12 tahun saja sudah menjadi target pelecehan seksual. Di mana berdasarkan penelitan sebelumnya, terungkap bahwa satu dari tiga pelajar putri pernah mengalami kontak seksual yang tidak diinginkan.

Pelecehan seksual, mulai dari komentar tentang penampilan sampai rabaan fisik, adalah “kesenangan berbahaya” bagi wanita, imbuh Dustin.

“Pelecehan seksual memiliki dampak nyata terhadap kehidupan wanita, baik apakah itu mengubah perilakunya atau pun perasaan aman di jalan,” katanya.

“Hal itu menimbulkan ketakutan akan perkosaan dan kekerasan seksual, dan juga memiliki dampak berbahaya pada masalah yang lebih luas,” tegasnya.

Hasil survei itu menemukan, 31% wanita usia 18-24 tahun mengalami tatapan seksual di kendaraan umum. Sementara di kelompok umur 25-34 tahun yang mengalami hal serupa jumlahnya mencapai 21%. Secara keseluruhan, 5% dari para wanita yang disurvei pernah mengalami kontak seksual yang tidak diinginkan di angkutan umum.

Fiona Elvines dari South London Rape Crisis mengatakan, adalah langka bertemu dengan perempuan yang tidak pernah mengalami pelecehan seksual.

“Wanita harus menghadapi pelecehan ini setiap hari, dalam rutinitas dan keseharian mereka, yang memiliki dampak terhadap kepercayaan diri dan citra tubuh mereka,” paparnya. “Para wanita mengatakan hal ini ada konsekuensinya, dan ini sudah saatnya untuk mendengarkan mereka.”

“Apakah itu berupa komentar jorok yang tidak diinginkan atau serangan kekerasan seksual, pelecehan di jalanan sudah menjadi epidemi di London,” kata Byrony Beynon, direktur Hollaback.

Hollaback memiliki sebuah situs di internet, tempat para wanita yang mengalami pelecehan seksual dapat menceritakan pengalaman mereka ataupun memajang foto pelaku pelecehan. Kelompok ini memiliki aktivis di 50 kota di 17 negara di seluruh dunia. [hidayatullah/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.