Header Ads

Diskusi Irshad Manji di UGM dibatalkan

(Yogya 9/5/2012) Diskusi yang menghadirkan penulis buku dari Kanada Irshad Manji yang berjudul Allah, Liberty and Love, di gedung Pascasarjana Universitas Gajah Mada sekitar 08.30 WIB UGM hari ini, Rabu (9/5) batal. Diskusi dibatalkan dengan alasan keamanan. Diskusi tersebut diselenggarakan Center for Religious and Cross-Cultural Studies (CRCS) UGM.


Acara tersebut urung dilakukan karena larangan dari Rektor UGM Sudjarwadi. Rektor beralasan, pelarangan tersebut untuk kebaikan bersama. Pasalnya sebelumnya di Jakarta dan Solo Irshad Manji mendapat penolakan dari berbagai ormas diantaranya Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Umat Islam (LUIs)

Penjelasan datang dari Kepala Bidang Humas UGM, Wijayanti. “ Pihak UGM sama sekali tak pernah melarang kegiatan diskusi akademik, termasuk kedatangan Irshad Manji. "UGM menjunjung tinggi kebebasan akademik di lingkungan UGM dengan menyelenggarakan dan memfasilitasi berbagai diskusi dengan berbagai tema. UGM juga tidak pernah melarang kedatangan Irshad Manji,"  kata Wijayanti mewakili Rektor UGM.

Ia juga menjelaskan, pada Selasa (8/5/12) sekitar pukul 22.30, UGM didatangi ratusan massa yang meminta diskusi dengan Irshad Manji dibatalkan.

Dan Hari ini (9/5/12) giliran ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Jogja Peduli Moral Bangsa (AGJPMB) berunjuk rasa di depan Gedung Megister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu (9/5).

Ratusan mahasiswa AGJPMB yang menolak aksi diskusi itu terdiri dari FSLDK Jogja, Jama'ah Salahudin, SKI SE-UGM, KAMMI, Indonesia Tanpa JIL, PII dan Jarmusda melakukan aksi di dalam pagar gedung MM UGM secara tertib.
Koordinator aksi, Harmoko Anggriawan, menyatakan Irshad Manji bukanlah seorang pembaharu atau reformis Islam, melainkan seorang yang telah menodai agama, mendiskreditkan Al Qur'an dan melecehkan nabi.

Senada dengan Harmoko Anggriawan, Ketua Jamaah Salahudin, Arif Nurhayanto, menjelaskan pihaknya telah melakukan kajian mengenai latar belakang Irshad Manji sebagai seorang aktifis feminisme liberal yang mengaku muslim dan secara terang-terangan bahwa dia seorang lesbian.

Terdapat tiga poin yang menjadi titik berat penolakan Jamaah Shalahuddin terhadap Irshad Manji.

Pertama, Irshad Manji telah menodai ajaran Agama Islam dan melecehkan Nabi Muhammad SAW.
Kedua, Irshad yang merupakan tokoh biseksual seakan hendak membawa Islam menghalalkan gay dan lesbian.
Ketiga, dengan kedatangannya dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap pemikiran dan tingkah laku masyarakat.

"Oleh karena itu kami dengan tegas menolak kedatangannya di Yogyakarta,"

Hal yang sama juga diserukan oleh Hizbut Tahrir Indonesia yang menggelar aksi di Bundaran UGM bahwa buku Irsyad manji yang berjudul Allah, Liberty, and Love merupakan bencana kemanusiaan. "Buku karangan Irsyad menyebabkan kerusakan kompleks, mulai dari kerusakan moral, pikiran, agama, masyarakat hingga kerusakan generasi, didalamnya tidak terdapat nilai akademis sama sekali dan hanya menyerukan ide liberalisme dan feminisme, sedangkan penulisnya sendiri adalah lesbian" Dan Lesbianisme itu adalah kemaksiatan dan hukumnya sangat jelas yaitu rajam. Dengan demikian ide kebebasan mutlak tanpa batas bagi setiap individu bertentangan secara total dengan hukum hukum islam, seluruhnya merupakan ide ide, peradaban, peraturan, dan Undang Undang kufur.  Untuk itu marilah kita kembali pada aturan aturan Allah, bukan malah berpaling dariNya “ ungkap Ibnu Hayan selaku koordinator aksi.

Setelah batal melakukan diskusi terbatas di Gedung Pasca Sarjana UGM, Irsyad Manji akan tetap mengadakan diskusi malam ini (9/5/12) pukul 19.00 – 21.00 di Kantor Pusat Kajian Islam dan Transformasi Sosial (LKiS)  Sewon Bantul.  [mhti diy][al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.