Header Ads

MMI: Bohong! Tak Ada Pemukulan Saat Bubarkan Bedah Buku Irshad Manji

Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) menjadi sasaran fitnah terkait aksi penolakan tokoh lesbi penghinan Nabi, Irshad Manji.

Sejumlah media sekuler nasional memberitakan saat bedah buku "Allah, Liberty, and Love" tulisan Irshad Manji, pukul 19.00 WIB di Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKIS), di Jl Pura 1 Sorowajan Baru, Plumbon, Yogyakarta, terjadi tindak kekerasan seperti pemukulan terhadap beberapa orang peserta diskusi. Bahkan ada yang menyebut 6 orang luka-luka hingga ada yang dilarikan ke rumah sakit.


Saat ditanyakan mengenai insiden pemukulan yang terjadi Rabu malam (9/5/2012), Ketua Lajnah Tanfidziyah MMI, ustadz Irfan S. Awwas dengan tegas membantah tudingan fitnah tersebut.

“Kita dari Majelis Mujahidin tidak ada memukul orang! Mereka kan mengundang kita untuk menghadiri ya kita justru kita bubarkan dan kita mengantarkan pernyataan saja ke situ,” tuturnya saat dihubungi voa-islam.com, Kamis (10/5/2012).

Menurutnya, jika terjadi insiden sekalipun justru panitia penyelenggara yang seharusnya bertanggung jawab, sebab mereka telah memfasilitasi tokoh yang menistakan ajaran Islam, Irshad Manji.

“Kalau pun terjadi pemukulan itu pun yang bertanggung jawab panitia penyelenggara bukan yang membubarkan.

Pertama, mereka melakukan acara itu tanpa izin. Kedua, mereka memfasilitasi musuh agama untuk menista Islam. Irshad Manji dalam bukunya juga mengolok-olok Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka kewajiban umat Islam untuk membubarkan acara yang menista agama semacam itu,” jelasnya.

Ustadz Irfan juga menantang, siapa pun yang menuduh pihak MMI melakukan pemukulan untuk membuktikannya.

“Kalau mereka mengatakan ada pemukulan, silahkan tunjukkan siapa yang memukul, bukan kita yang harus membuktikan. Mereka suka bohong itu!” tegasnya.

Faktanya, sambung ustadz Irfan, MMI telah berkoordinasi dengan aparat untuk membubarkan diskusi yang menghadirkan Irshad Manji malam itu, maka mustahil terjadi insiden kekerasan.

“Sebab dalam rangka ini kita bekerjasama dengan aparat keamanan dalam membubarkan acara itu,” imbuhnya.

Ia kembali menekankan bahwa panitia lah yang harus bertanggung jawab karena telah mendatangkan masalah, sebab mereka telah memfasilitasi aktifitas Irshad Manji, musuh semua umat beragama.

“Jadi sekali lagi mereka lah yang harus bertanggung jawab karena mendatangkan masalah. Sudah ditolak di mana-mana kenapa mereka nekat lakukan? Karena itu kita menganggap siapa pun yang mendukung acara tersebut berarti dia memfasilitasi aktifitas anti agama dan itu musuh semua umat beragama,” pungkasnya. [voa-islam/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.