Header Ads

Iran Beri Sinyal "Lindungi" Presiden Bashar al Assad

Kepala keamanan Iran mengatakan pada Presiden Bashar al-Assad bahwa Suriah adalah bagian dari aliansi regional penting dan Teheran tidak akan membiarkannya hancur.


Dalam pembicaraan di Damaskus, Saeed Jalili mengatakan Suriah adalah bagian inti dari "poros perlawanan."

Pernyataan itu datang satu hari sesudah Perdana Menteri Suriah Riad Hijab membelot pada oposisi.

Televisi Suriah menunjukkan Presiden Assad menyapa Jalili, dalam penampilan televisi pertamanya dalam dua pekan.

Presiden Assad terakhir muncul di televisi pemerintah pada 22 Juli, empat hari setelah bom menewaskan empat kepala keamanan di Damaskus, yang menggiring spekulasi mengenai kesehatan dan keberadaannya.

Televisi pemerintah mengatakan Assad menyampaikan pada Jalili mengenai "tekad rakyat dan pemerintah Suriah untuk membersihkan negara dari teroris dan bertempur melawan teroris tanpa ampun."

Ia mengatakan Suriah "akan terus berada di jalur dialog nasional" dan bahwa negara itu "mampu melumpuhkan konspirasi asing."

Jalili dikutip mengatakan,"Iran tidak akan membiarkan poros perlawanan ini, dimana Suriah ada bagian inti, dihancurkan dengan cara apa pun," dikutip BBC.

Wartawan BBC mengatakan "poros perlawanan" merujuk pada Iran, Suriah, Hizbullah di Libanon dan kelompok Hamas Palestina di Gaza.

Iran menuduh Turki dan beberapa negara Teluk mempersenjatai pemberontak Suriah, dan berkolusi bersama Israel serta AS.

Teheran mengatakan mereka merencanakan pertemuan internasional di Suriah Kamis.

Iran juga berusaha memastikan pembebasan sekelompok warga Iran yang diculik pemberontak dari sebuah bus akhir pekan lalu.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengadakan sejumlah pembicaraan di ibukota Turki, Ankara.

Dalam surat yang dipublikasikan Selasa malam, Salehi meminta PBB membantu pembebasan para sandera.

Bulan Sabit Syiah

Sebelum ini, seorang analis di Majalah Internasional Al Bayan mengatakan, gerakan  “bulan sabit Syiah”, yang membentang dari Iran, melewati Iraq ke Suriah dan sampai ke Libanon sebagai  ‘salah satu duri’ yang kini berebut pengauh guna mencegah arus kebangkitan Islam Sunni di kawasan tersebut.

Menurutnya, Iran dan AS kini sedang  berebut pengaruh  dan melakukan permainan politik yang sama sekali jauh dari konflik sesungguhnya, dimana masing-masing pihak berupaya untuk menegasikan pihak lainnya.

Ia juga menulis, ancaman sesungguhnya bagi Amerika dan Iran  adalah kekuatan Muslim Sunni. 

Sementara itu, Syeikh Ali Ahmad Thaha, seorang dai Sunni dan Ketua Organisasi Pengembangan Suhul al Salam Suriah mengatakan,  


Saat ini, meski sekte Nushairiyah (atau sekte Alawiyin) minoritas menjadi kelompok berkuasa yang melindungi keluarga al Assad.  Assad juga memberikan mereka kedudukan dan hak-hak khusus, khususnya menguasai militer dan pimpinan militer serta intelijen. Sehingga sekte ini menguasai institusi publik dan swasta.[hidayatullah/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.