Header Ads

Banyak Pelaku Kasus Terorisme Sengaja Dipelihara

Gerakan–gerakan terorisme di Indonesia dinilai merupakan sebuah rekayasa dan sengaja dipelihara oleh pihak berkepentingan. Hal ini disampaikan H.M Busyro Muqoddas, SH.,M.Hum dalam pengajian bulanan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kamis (27/09/2012). Pernyataan Busyro ini disampaikan terkait dengan beberapa usaha Datasemen Khusus (Densus) 88 yang pernah mencoba menangkap beberapa pengurus ranting Muhammadiyah di daerah Yogyakarta.


“Penangkapan kasus – kasus terorisme itu ternyata menangkap orang yang dikorbankan, lalu dipaksa untuk mengaku atas perbuatan (terorisme) yang tidak pernah dilakukan,” jelas Muqoddas.

Muqoddas juga menjelaskan bahwa isu “terorisme’ di Indonesia tidak akan pernah selesai. Semua ini karena para pelakunya itu sendiri sengaja dipelihara. Menurutnya jika umat Islam mau bersatu dan serius, pabrik reproduksi ‘terorisme’ itu sendiri bisa dibongkar dengan mudah.

“Sesungguhnya Muhammadiyah bisa membongkarnya kalau mau berani dan bertanggung jawab,” tambah Muqoddas.

Sebagaimana diketahui, belum lama ini Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini pernah meluncurkan sebuah buku berjudul “Hegemoni Rezim Intelijen” yang merupakan disertasi atau karya ilmiah Busyro untuk tugas akhir program doktor di Universitas Islam Indonesia (UII).

Dalam buku itu, Busyro mengupas sisi gelap peradilan kasus Komando Jihad (Komji), khususnya mengenai kasus peradilan Ja'far Umar Thalib, tokoh Laskar Komando Jihad dalam kerusuhan Ambon.

Hasil kesimpun disertasi itu, ada skenario yang kental sekali mengenai Komando Jihad. Hal ini dimulai dengan membuat isu mengenai komunisme yang mengancam Indonesia sehingga diperlukan organisasi Komando Jihad di mana isu ini didesain oleh Ali Moertopo.[hidayatullah/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.