Ust. Hari Moekti: Dakwah Saya Menjelaskan Syariah
Rangkaian safari dakwah yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dengan pendakwahnya mantan penyanyi rock Indonesia, Hari Moekti, Sabtu (29/9/2012) berakhir dipenghujung acara Tausiyahnya di rumah Ketua Majelis Taklim Ihsanul Ikhwan, Hj, Bainani di Jalan Angkatan 45, Palembang dalam acara mengisi ceramah bagi para calon jamaah haji.
Ust. HM Hari Moekti yang saat ini rutinitasnya diisi dengan syiar agama, saat diwawancarai BeritAnda.com usai memberikan tausiyahnya dan disinggung bagaimana hasil selama safari dakwahnya mengatakan, hasilnya saya tidak tahu.
“Dalam safari dakwah ini saya menyampaikan syariah, dan masyarakat faham syariah. Karena syariah yang mampu menyelesaikan masalah tawuran, korupsi, perselingkuhan. Dan cara ini diterapkan dalam syariah,” ujarnya.
Untuk penerapan itu, lanjutnya, perlu dakwah. Jadi kita mencoba menyadarkan umat, bahwa betapa pentingnya syariah Islam. “Tawuran yang terjadi merupakan hasil dari sekulerisme,” tandasnya.
Ust. Hari Moekti mengatakan, kenapa Sekulerisme itu haram. “Ada yang mengatakan jangan bawa-bawa agama ini Indonesia, jangan bawa-bawa Qur’an ini. Bahkan bisa jadi anak melawan orang tua. Jadi, dakwah saya ini menjelaskan syariah, betapa pentingnya syariah,” pungkasnya. (Ir)[www.al-khilafah.org]
Ust. HM Hari Moekti yang saat ini rutinitasnya diisi dengan syiar agama, saat diwawancarai BeritAnda.com usai memberikan tausiyahnya dan disinggung bagaimana hasil selama safari dakwahnya mengatakan, hasilnya saya tidak tahu.
“Dalam safari dakwah ini saya menyampaikan syariah, dan masyarakat faham syariah. Karena syariah yang mampu menyelesaikan masalah tawuran, korupsi, perselingkuhan. Dan cara ini diterapkan dalam syariah,” ujarnya.
Untuk penerapan itu, lanjutnya, perlu dakwah. Jadi kita mencoba menyadarkan umat, bahwa betapa pentingnya syariah Islam. “Tawuran yang terjadi merupakan hasil dari sekulerisme,” tandasnya.
Ust. Hari Moekti mengatakan, kenapa Sekulerisme itu haram. “Ada yang mengatakan jangan bawa-bawa agama ini Indonesia, jangan bawa-bawa Qur’an ini. Bahkan bisa jadi anak melawan orang tua. Jadi, dakwah saya ini menjelaskan syariah, betapa pentingnya syariah,” pungkasnya. (Ir)[www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar