Header Ads

MHTI: Problematika Remaja Solusinya Islam, Bukan Sekularisme

Maraknya tindakan seperti bullying, tawuran, seks bebas dan perilaku lainnya di tingkat remaja menimbulkan kekhawatiran banyak pihak. Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) menilai rentetan kejadian itu adalah buah Sistem Kapitalisme yang diadopsi sebagai ideologi negara ini telah melahirkan kebebasan berkeyakinan, berperilaku, berpendapat dan memiliki harta.


“Inilah yang mendasari penerapan konsep hak asasi manusia (HAM). Akibatnya semua orang termasuk remaja merasa berhak berbuat apapun. Perbuatan-perbuatan asusila pun sudah dianggap biasa, karena yang lain juga melakukannya. Inilah yang menjadi sumber lahirnya berbagai penyimpangan perilaku,” tandas Jurubicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Iffah Ainur Rochmah, dalam press rilisnya kepada Islampos, Senin (15/10/2012)

Sekularisme yang mewarnai sistem pendidikan menjadikan pendidikan agama hanya  formalitas belaka, tidak ada strategi untuk menjadikan tuntunan agama difahami dan beikutnya diamalkan oleh anak didik, sehingga berpengaruh dalam perilaku kesehariannya.

”Karenanya sistem pendidikan telah gagal menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, yang tidak sekedar IQ-nya yang tinggi tapi juga memiliki iman yang kuat dalam kehidupannya,” tegasnya.

“Hal ini diperburuk dengan lunaknya sanksi bagi pelaku kriminalitas remaja sebagaimana ditetapkan dalam Rancangan Undang-undang Peradilan Anak,” sambungnya

MHTI mengihmbau agar umat Islam tidak berdiam diri membiarkan bangsa ini kehilangan sumber daya manusia yang mumpuni di masa mendatang karena para remajanya  rusak.

“Kita membutuhkan sistem pengganti untuk menuntaskan permasalahan tersebut. Sistem pengganti tersebut adalah Islam sebagai ideologi dan sumber aturan kehidupan,” tandasnya.

Islam memiliki sistem yang sempurna untuk mengatur kehidupan manusia termasuk remaja. Semua subsistem terintegrasi dalam kesamaan visi untuk taat kepada Allah SWT, Sang Pencipta manusia, kehidupan dan alam semesta yang disediakan untuk manusia, kata Iffah. (Pizaro/Islampos)[www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.