Header Ads

Perusahaan Asing Habisi Petani

Hari Pangan Sedunia 16 Oktober yang akan datang, dunia masih dilanda krisis pangan dunia ditandai dengan tetap tingginya angka kelaparan dan tetap mahalnya harga bahan pangan.

"Tingginya harga pangan telah menjadi keuntungan bagi perusahaan-perusahaan transnasional di bidang pangan dan para spekulan, akan tetapi justru kerawanan pangan terjadi di desa-desa di mana petani, nelayan dan masyarakat adat selaku produsen pangan tinggal," kata Ketua Eksekutif Indonesian Human Rights Committe for Social Justice (IHCS) Gunawan kepada itoday, Senin (15/10).

Menurut Gunawan, kondisi para petani, nelayan semakin miskin karena negara-negara industri maju seperti Eropa dan Amerika telah mendorong perjanjian-perjanjian untuk meliberalkan sumber-sumber agraria dan sumber-sumber pangan.

"Kemudian IMF dan World Bank melalui berbagai pinjaman dan proyek mendorong realisasinya lewat berbagai kebijakan nasional yang akhirnya perusahaan-perusahaan transnasional bisa melakukan privatisasi dan komersialisasi tanah, air, benih serta mengkontrol pangan dari produksi, distribusi hingga konsumsi," jelasnya.

Kata Gunawan, RUU Perubahan UU Pangan yang akan disahkan di DPR harus mengatur tanggung jawab negara dan perlindungan dan pemenuhan hak atas pangan warga negara dan kedaulatan pangan petani, nelayan, dann masyarakat adat selaku produsen pangan, yang realisasi progresif-nya melalui pembaruan agraria.[www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.