Header Ads

Politisi Kristen Ungkap Sebab Kekuatan Media Sekuler Setelah Revolusi

Dr Rafiq Habib, penasehat Presiden Muhammad Mursi dan wakil ketua Partai Kebebasan, yang menjadi kekuatan politik Ikhwanul Muslimin, mengungkapkan tentang sebab kekuatan media sekuler di Mesir setelah revolusi.


Habib dalam blognya dan akun resminya di situs jejaring sosial “facebook” melontarkan pertanyaan tentang dominasi kaum sekuler terhadap Islam, dengan mengatakan: “Apakah media sekuler akan tetap berjaya?”

Kemudian Habib menjelaskan sebab kekuatan media ini sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut, denganmengatakan: “Sudah jelas bahwa komposisi media di era rezim sebelumnya telah membuat media dalam cengkeraman rezim dan elit sekuler, serta para pengusaha yang berorientasi sekuler, sehingga manyoritas media berorientasi sekuler.”

Ia menjelaskan bahwa media dengan orientasi sekuler meningkat pesat setelah revolusi, karena dukungan dana dari komunitas yang memiliki orientasi sekuler, serta dukungan dana eksternal untuk media sekuler, sebab mereka takut akan perubahan besar di Mesir setelah revolusi.

Politisi Kristen ini mengatakan bahwa mempertahankan kecenderungan sekuler, adalah upaya untuk mempertahankan kelangsungan rezim otoriter sebelumnya, yang telah digulingkan oleh kekuatan revolusi.

Ia mengatakan: “Selain itu, bahwa arus liberalisme sekuler, yang dikenal dengan keberadaan media dan hegemoninya atas media bahkan di Barat sekalipun, di mana kita menemukan bahwa sebagian besar media adalah milik kaum liberalis, dan kami menemukan bahwa arus konservatif di Barat tidak menguasai media berita, seperti  arus liberalisme.”

Habib yakin bahwa fenomena media sekuler akan tetap berjaya, dan elit sekuler  akan terus menguasai media untuk waktu yang lama. Ia menegaskan bahwa media adalah alat penting babi arus liberalisme sekuler.

Habib mengatakan bahwa media sekuler terus melancarkan serangan keras pada gerakan Islam secara keseluruhan, dan meningkatkan serangan pada setiap kemenangan yang diraih oleh para Islamis. Sementara di saat yang sama media Islam menderita kelemahan yang parah, terutama dalam hal potensi dan pengaruh.[www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.