Header Ads

Zionis Israel Masuki Tahap Akhir Penghancuran Al-Aqsa

Seorang anggota parlemen Hamas, Ameera Al-Halaika memperingatkan pada Jumat lalu bahwa rencana penghancuran Masjid Al-Aqsa oleh zionis Israel telah mencapai tahap akhir, menyerukan bahwa bungkamnya negara-negara Islam merupakan pesan yang salah.



Dia juga menyebutkan bahwa "negara kematian" yang menyelimuti dunia Islam menyebabkan rencana-rencana busuk Israel di situs suci tersebut berjalan lancer hingga mencapai tahap akhir.

Dalam permohonannya, Halaika menyerukan dunia Islam agar bersatu dan turut bergabung dalam barisan pejuang Muslim di Yerusalem.

Menurut Halaika, wajah-wajah iblis Israel terus bekerja siang dan malam serta melakukan pengusiran masal terhadap warga Palestina yang semakin terkucilkan, ditambah lagi dengan pembangunan ilegal oleh pemukim Yahudi yang sangat bernafsu merenggut tanah tersebut.

Peringatan Halaika tersebut dicetuskan setelah menemukan fakta bahwa Israel melakukan penggalian dan menghancurkan pondasi Masjid Al-Aqsa. Mereka bahkan membuat terowongan dan lift di sebelah Barat Masjid untuk menghubungkan gerbang Al-Magharba dengan plaza Al-Buraq sebagai upaya mereka mempermudah penghancuran Al-Aqsa.

Sebuah organisasi Palestina berbasis Yerusalem menduga bahwa Israel mulai menggali terowongan bawah tanah baru ke arah Masjid Al-Aqsa, situs ketiga paling suci dalam dunia Islam.

Al-Aqsa Foundation for Heritage and Waqf mengklaim bahwa Israel Antiquities Authority, bekerja sama dengan organisasi pemukim "Elad" telah menggali terowongan sepanjang 120 meter, dengan lebar 1,5 meter di bawah lingkungan Palestina, Silwan, di Yerusalem, menuju ke masjid.

Setiap hari terlihat truk yang membawa puing-puing dan pasir sebagai sisa-sisa dari penggalian, yang mengangkut timbunan ke tempat yang tidak diketahui keberadaannya, yayasan itu menyatakan.

Operasi yang telah berlangsung selama sekitar 40 tahun sejauh ini, dilaksanakan sesuai dengan keyakinan Yahudi bahwa di bawah Masjid Al-Aqsa, terdapat sebuah kerajaan kuno tersembunyi yang telah lama hilang.

Menurut organisasi itu, terowongan itu mulai di bawah Masjid di Silwan Ein, dan telah dilengkapi dengan lampu-lampu, tangga, dan besi beton untuk penguatan.

Penjajahan Israel tersebut semakin diperparah dengan diluncurkannya rencana pembangunan ribuan perumahan baru yang akan mengelilingi Al-Aqsa.

Seorang Arab yang menjadi anggota Knesset, Ahmad Tibi mengatakan pada Jumat lalu bahwa kotamadya Israel di wilayah yang terjajah tengah bersiap-siap membangun 15.000 unit perumahan, dengan sebagian besar berada di wilayah Garis Hijau di wilayah Tepi Barat yang terjajah.

Berita tersebut muncul tak lama setelah adanya kebijakan bejat Israel yang melebarkan pembangunan 900 unit rumah ilegal di Gilo, salah satu dari belasan pemukiman illegal Yahudi di Yerusalem Timur.

Tentu saja keputusan tersebut memicu kemarahan dari kelompok-kelompok internasional, termasuk ketua PBB, Ban-Ki Moon yang mengutuk tindakan ilegal tersebut, menyebutnya semakin memperkeruh upaya perdamaian di Timur Tengah dan bagi kedua negara.

AS, Inggris, dan Perancis juga menyesali tindakan Israel yang menolak permintaan internasional untuk membekukan pemukiman di Tepi Barat.

Warga Palestina menyebut kejahatan tersebut sebagai "paku terakhir untuk peti mati" bagi usaha solusi dua negara.

Tibi mengatakan 15.000 unit perumahan baru tersebut merupakan ancaman yang lebih serius bagi Palestina, terutama Masjid Al-Aqsa.

Umat Yahudi Ortodoks Israel meyakini, bahwa Palestina merupakan Tanah yang dijanjikan Tuhan, maka dari itu sudah seharusnya menjadi milik bangsa Yahudi. [al/pic/pv/sm/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.