Benci Terhadap Islam, Salah Satu Kurikulum Sekolah Yahudi di Canada
Council on Amerika-Islamic
Relations “CAIR” di kanada menemukan di sebuah sekolah Yahudi di wilayah
Toronto telah menggunakan buku pelajaran yang menyinggung umat Islam.
“CAIR” mengungkap bahwa buku “200 tahun sejarah Yahudi” menggambarkan
Muslim sebagai “orang-orang gila yang fanatik” dan menyebut “awal
mereka adalah Barbarisme dan kebiadaban”. seluruh bab dalam buku ini
dikhususkan untuk menggambarkan Islam dan kaum muslim dengan keburukan
dan ektremisme, di dalam buku tersebut juga terdapat teks yang
mengolok-olok Nabi Muhammad dan menggambarkannya sebagai pembenci
Yahudi.
Perlu juga untuk diketahui bahwa buku ini di gunakan dalam kelas ketujuh dan kedelapan di sekolah yahudi ortodoks, dan itu berdampak negatif terhadap pembaca muda dengan menumbuhkan rasa intoleransi, kecurigaan dan ketidakpercayaan terhadap teman-temannya sesama orang Kanada.
CAIR menuntut yahudi kanada menarik buku tersebut dan menyeruka dialog terbuka dengan umat Islam untuk memberikan informasi yang benar dalam mendefinisikan Islam, sebagaimana yang dikatakan oleh CEO “CAIR” Ihsan Jaardi di Kanada,” kami menyerukan kepada organisasi-organisasi Yahudi bergabung untuk diskusi secara terbuka tentang stereotip berbahaya yang mungkin masuk ke dalam kurikulum pendidikan dan pentingnya menghapuskan hal tersebut.”
Ihsan menambahkan,”Kementerian Pendidikan dapat memainkan peran penting dalam menyerukan semua sekolah agar memeriksa bahan-bahan sekolah mereka untuk memastikan bahwa mereka berada dalam norma yang diterima dalam menulis sejarah tanpa menggambarkan agama lain dengan keburukan atau merusak budaya yang telah ada.”
Perlu untuk diketahui bahwa dari 32,8 juta populasi kanada, 1,9% adalah muslim dan Islam adalah agama terbesar kedua setelah agama Kristen. (hr) [eramuslim/www.al-khilafah.org]
Organisasi ini telah mengirim surat kepada
kelompok-kelompok Yahudi dan mengatakan bahwa sekolah “Joe Dwek atau
Hammet” telah menggunakan buku pelajaran yang menggambarkan Muslim
dengan istilah-istilah penuh kebencian.
Perlu juga untuk diketahui bahwa buku ini di gunakan dalam kelas ketujuh dan kedelapan di sekolah yahudi ortodoks, dan itu berdampak negatif terhadap pembaca muda dengan menumbuhkan rasa intoleransi, kecurigaan dan ketidakpercayaan terhadap teman-temannya sesama orang Kanada.
CAIR menuntut yahudi kanada menarik buku tersebut dan menyeruka dialog terbuka dengan umat Islam untuk memberikan informasi yang benar dalam mendefinisikan Islam, sebagaimana yang dikatakan oleh CEO “CAIR” Ihsan Jaardi di Kanada,” kami menyerukan kepada organisasi-organisasi Yahudi bergabung untuk diskusi secara terbuka tentang stereotip berbahaya yang mungkin masuk ke dalam kurikulum pendidikan dan pentingnya menghapuskan hal tersebut.”
Ihsan menambahkan,”Kementerian Pendidikan dapat memainkan peran penting dalam menyerukan semua sekolah agar memeriksa bahan-bahan sekolah mereka untuk memastikan bahwa mereka berada dalam norma yang diterima dalam menulis sejarah tanpa menggambarkan agama lain dengan keburukan atau merusak budaya yang telah ada.”
Perlu untuk diketahui bahwa dari 32,8 juta populasi kanada, 1,9% adalah muslim dan Islam adalah agama terbesar kedua setelah agama Kristen. (hr) [eramuslim/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar