Presiden Sudan: Israel Musuh Nomor Satu
Presiden Sudan Omar al-Bashir mengatakan Israel adalah musuh nomor
pertama negaranya. Bashir mengatakannya kepada televisi nasional Sudan
usai menjalani operasi ringan di sebuah rumah sakit di Arab Saudi, Jumat
(9/11).
Sebelumnya, Bashir diberitakan mengalami gangguan di pita suaranya. Alhasil, dalam seminggu terakhir, ia hanya sedikit berorasi di hadapan warganya. "Israel adalah musuh, musuh pertama kita, dan kita akan tetap menyebut Israel musuh," katanya.
Komentar Bashir ini dilatarbelakangi anggapan bahwa Israel yang telah mengirim empat pesawat radar untuk menyerang pabrik militer Yarmouk di jantung kota Khartoum pada 23 Oktober lalu. Israel menolak tuduhan tersebut dan justru menyatakan kekhawatiran mereka tentang penyelundupan senjata melalui Sudan yang membantu gerakan Hamas.
"Setelah insiden di Yarmouk, mengapa ini terjadi?" kata Bashir.
Beberapa pihak meminta Bashir berdamai dengan Israel agar menghindari serangan. Namun, ia bersumpah tidak akan mau berdamai dengan negara Yahudi itu.
"Pilihan kedua adalah memiliki teknologi yang memungkinkan kita untuk melakukan serangan terhadap Israel. Saya tidak bisa mengatakan ini adalah mustahil. Kami berusaha untuk memiliki teknologi itu," kata Bashir.[republika/www.al-khilafah.org]
Sebelumnya, Bashir diberitakan mengalami gangguan di pita suaranya. Alhasil, dalam seminggu terakhir, ia hanya sedikit berorasi di hadapan warganya. "Israel adalah musuh, musuh pertama kita, dan kita akan tetap menyebut Israel musuh," katanya.
Komentar Bashir ini dilatarbelakangi anggapan bahwa Israel yang telah mengirim empat pesawat radar untuk menyerang pabrik militer Yarmouk di jantung kota Khartoum pada 23 Oktober lalu. Israel menolak tuduhan tersebut dan justru menyatakan kekhawatiran mereka tentang penyelundupan senjata melalui Sudan yang membantu gerakan Hamas.
"Setelah insiden di Yarmouk, mengapa ini terjadi?" kata Bashir.
Beberapa pihak meminta Bashir berdamai dengan Israel agar menghindari serangan. Namun, ia bersumpah tidak akan mau berdamai dengan negara Yahudi itu.
"Pilihan kedua adalah memiliki teknologi yang memungkinkan kita untuk melakukan serangan terhadap Israel. Saya tidak bisa mengatakan ini adalah mustahil. Kami berusaha untuk memiliki teknologi itu," kata Bashir.[republika/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar