Ditengah ramainya berita pengunduran menteri, 3 orang tertuduh teroris tertangkap di Solo
Ditengah ramainya pemberitaan mundurnya Menteri Pemuda dan Olahraga Andi A. Malarangeng karena kasus dugaan korupsi yang membelitnya, Polisi berhasil melakukan penangkapan terhadap 3 orang yang dituding teroris yang diduga merupakan bagian dari kelompok Harakah Sunni untuk Masyarakat Indonesia (HASMI). Ketiga tertuduh teroris itu ditangkap di Solo, Jawa Tengah.
"Hari Kamis (6/12) kita tangkap satu orang, inisial WIN (28) ditangkap di Karanganyar. Lalu hari Jumat ini (7/12) kita tangkap dua orang inisial FS (23) dan BAM (45) ditangkap di Solo," ujar Kabag Penum Polri, Kombes Pol Agus Riyanto, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (7/12) seperti dilansir detikcom.
Menurut Agus, ketiganya mempunyai peran yang berbeda. Untuk terduga WIN (28), diduga mengikuti pelatihan militer dan perakitan bom di Gunung Wilis, Madiun, bersama tersangka Abu Hanifah yang merupakan pimpinan kelompok HASMI.
"Sementara untuk dua terduga lain, FS dan BAM mempunyai peranan menerima titipan cairan kimia, dan juga bubuk bahan peledak. Dia menerima titipan tersebut dari Abu Hanifah," ucap Agus.
Agus menambahkan, ketiganya saat ini masih melakukan pemeriksaan lanjutan. "Kita masih melakukan pendalaman dengan bukti dan informasi yg kita miliki," imbuhnya.
Sebelumnya, polisi menangkap 11 orang terduga teroris di beberapa tempat pada Sabtu (27/10) lalu. Mereka diduga menyiapkan bom berdaya ledak besar dan mengincar sejumlah sasaran.
Sasaran yang mereka incar adaalah Konjen AS di Surabaya, Kedubes AS di Jakarta, Plaza 89 di depan kantor Kedubes Australia dan Freeport, serta Mako Brimob di Jawa Tengah. [arrahmah/www.al-khilafah.org]
"Hari Kamis (6/12) kita tangkap satu orang, inisial WIN (28) ditangkap di Karanganyar. Lalu hari Jumat ini (7/12) kita tangkap dua orang inisial FS (23) dan BAM (45) ditangkap di Solo," ujar Kabag Penum Polri, Kombes Pol Agus Riyanto, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (7/12) seperti dilansir detikcom.
Menurut Agus, ketiganya mempunyai peran yang berbeda. Untuk terduga WIN (28), diduga mengikuti pelatihan militer dan perakitan bom di Gunung Wilis, Madiun, bersama tersangka Abu Hanifah yang merupakan pimpinan kelompok HASMI.
"Sementara untuk dua terduga lain, FS dan BAM mempunyai peranan menerima titipan cairan kimia, dan juga bubuk bahan peledak. Dia menerima titipan tersebut dari Abu Hanifah," ucap Agus.
Agus menambahkan, ketiganya saat ini masih melakukan pemeriksaan lanjutan. "Kita masih melakukan pendalaman dengan bukti dan informasi yg kita miliki," imbuhnya.
Sebelumnya, polisi menangkap 11 orang terduga teroris di beberapa tempat pada Sabtu (27/10) lalu. Mereka diduga menyiapkan bom berdaya ledak besar dan mengincar sejumlah sasaran.
Sasaran yang mereka incar adaalah Konjen AS di Surabaya, Kedubes AS di Jakarta, Plaza 89 di depan kantor Kedubes Australia dan Freeport, serta Mako Brimob di Jawa Tengah. [arrahmah/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar