Ini Perbedaan Dukungan HTI dan AS Soal Oposisi Suriah
Kesamaan sikap Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Amerika Serikat mendukung oposisi di negeri bergolak, Suriah, menjadi hal tak lazim. HTI dikenal sebagai Ormas yang selalu menentang kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS).
Jurubicara HTI, Ismail Yusanto, meluruskan apa yang dipandang awam sebagai "kesamaan sikap" itu.
"HTI mendukung oposisi, tapi bukan oposisi yang dimaui AS. Di sana ada dua oposisi, yang didukung Barat atau AS dan oposisi yang menginginkan Islam," ujar Ismail Yusanto kepada Rakyat Merdeka Online di Kantor Pusat HTI, Crown Palace, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Ismail melanjutkan bahwa oposisi yang didukung AS adalah oposisi yang menginginkan negara sipil demokrasi. Sedangkan yang didukung HTI, menginginkan tegaknya negara Islam atau khilafah.
HTI mendukung Jabhatun Nusrah, sebuah oposisi yang baru-baru ini dianggap sebagai kelompok teroris oleh AS.
"Mereka (Jabhatun Nusrah) ada komunikasi sama kita. Jika kamu liat di situs youtube atau HTI, mereka bersumpah dan bahu membahu demi tegaknya khalifah," lanjut Ismail.
Menurut Ismail, yang memiliki kekuatan riil di Suriah adalah Jabhatun Nusrah. Sedangkan, oposisi yang didukung AS hanya kumpulan orang yang menyebut diri mewakili oposisi padahal mereka ada di luar negeri dan tidak berperang.
"Yang berperang dengan senjata itu ya yang Jabhatun Nusrah. Karena yang didukung AS itu kan adanya di Qatar dan Mesir. Mereka itu yang kerjaannya cuma bikin pertemuan dan konpers," lanjut Ismail.
"Jadi dukungan kita (HTI) beda dengan AS," tegas Ismail. [ald] [rmol/www.al-khilafah.org]
Jurubicara HTI, Ismail Yusanto, meluruskan apa yang dipandang awam sebagai "kesamaan sikap" itu.
"HTI mendukung oposisi, tapi bukan oposisi yang dimaui AS. Di sana ada dua oposisi, yang didukung Barat atau AS dan oposisi yang menginginkan Islam," ujar Ismail Yusanto kepada Rakyat Merdeka Online di Kantor Pusat HTI, Crown Palace, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Ismail melanjutkan bahwa oposisi yang didukung AS adalah oposisi yang menginginkan negara sipil demokrasi. Sedangkan yang didukung HTI, menginginkan tegaknya negara Islam atau khilafah.
HTI mendukung Jabhatun Nusrah, sebuah oposisi yang baru-baru ini dianggap sebagai kelompok teroris oleh AS.
"Mereka (Jabhatun Nusrah) ada komunikasi sama kita. Jika kamu liat di situs youtube atau HTI, mereka bersumpah dan bahu membahu demi tegaknya khalifah," lanjut Ismail.
Menurut Ismail, yang memiliki kekuatan riil di Suriah adalah Jabhatun Nusrah. Sedangkan, oposisi yang didukung AS hanya kumpulan orang yang menyebut diri mewakili oposisi padahal mereka ada di luar negeri dan tidak berperang.
"Yang berperang dengan senjata itu ya yang Jabhatun Nusrah. Karena yang didukung AS itu kan adanya di Qatar dan Mesir. Mereka itu yang kerjaannya cuma bikin pertemuan dan konpers," lanjut Ismail.
"Jadi dukungan kita (HTI) beda dengan AS," tegas Ismail. [ald] [rmol/www.al-khilafah.org]
ALLOHUAKBAR
BalasHapus