Header Ads

IPNU Kembali Desak Pemerintah Evaluasi Keberadaan Rohis

Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) kembali mendesak pemerintah mengevaluasi keberadaan dan kegiatan Rohani Islam (Rohis) di kalangan pelajar dan Lembaga Dakwah Kampus (LDK).

Dalam Seminar Deradikalisasi di Kantor PWNU Jawa Barat, Bandung, Jumat (21/12), Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU Khairul Anam mengungkapkan, radikalisme muncul secara sistematik yaitu dengan memanfaatkan keberadaan Rohis maupun LDK di sekolah dan kampus.

Dalam kesempatan itu, ia mendesak pemerintah untuk memperketat penyeleksian guru-guru yang akan mengajar, terutama guru yang akan mengajar pada mata pelajaran agama.

“Pemahaman agama yang tidak sesuai, juga menyebabkan maraknya tingkat tawuran maupun tindakan kekerasan lainya," ungkap dalam seminar bertajuk Gerakan Muda dan Radikalisme: Ikhtiar Menangkal Aksi Kekerasan dan  Radikalisme di Kalangan Pemuda.

Masalahnya, guru yang mengajar di Rohis maupun LDK bukan dari internal sekolah maupun kampus, melainkan dari luar.

“Dalam hal ini kita dari IPNU meminta kepada pemerintah agar mengevaluasi keberadaan Rohis karena radikalisme muncul secara sistematik yaitu dengan memanfaatkan keberadaan Rohis baik di sekolah maupun di kampus-kampus," pungkasnya. [nu/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.