Penderita HIV/AIDS di AS 1,2 Juta Orang
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat memperkirakan jumlah penderita HIV/AIDS di Negeri Paman Sam sekitar 1,2 juta orang. Mereka juga mengatakan, setiap tahun, jumlah orang yang tertular HIV sekitar 45 ribu orang.
Pakar kesehatan masyarakat menambahkan sekitar 25 persen dari mereka tidak sadar telah tertular virus itu. Karenanya, lembaga Emory Center for AIDS Research, di Atlanta, Georgia, menganjurkan pemeriksaan dini bagi seluruh warga AS.
Salah satu direktur Emory Center for AIDS Research, Carlos Del Rio mengatakan pemeriksaan itu penting karena dua alasan.
“Orang yang menjalani pemeriksaan lebih kecil kemungkinannya berkembang menjadi penyakit, dan yang sama pentingnya, orang itu lebih kecil kemungkinannya menularkan penyakit ke orang lain. Jadi memulai terapi dini akan mengarah pada hasil yang lebih baik,” paparnya.
Para pakar mengatakan, deteksi dini, ketika sistem kekebalan tubuh pasien masih relatif utuh, meningkatkan kemungkinan mereka hidup lebih lama dan tidak menularkan virus itu ke orang lain.
Pada tahun 2005, Satuan Tugas Dinas Pencegahan Penyakit di Amerika menyarankan tes HIV untuk orang dewasa yang beresiko tertular, termasuk mereka yang melakukan hubungan seks tidak terlindung dengan lebih dari satu pasangan, dan pengguna narkoba suntik. Sekarang, untuk pertama kalinya, kata Del Rio, tes HIV akan ditawarkan sebagai alat pemeriksaan dini, bukan hanya alat diagnosis setelah pasien mengeluh kepada dokter.
Seperti tes kesehatan rutin lainnya, kata Del Rio, tes ini sifatnya suka rela.
“Jadi, jika Anda tidak ingin dites, Anda tidak perlu dites. Maksud saya jika saya pergi ke dokter saya dan dia mengatakan, ‘Tahukan Anda, Satuan Tugas Dinas Pencegahan Penyakit Amerika menyarankan kita melakukan tes HIV,’ dan saya mengatakan saya tidak ingin itu, saya tidak harus melakukannya. Ini bukan keharusan,” paparnya lagi.
Sebelum membuat rekomendasi skrining baru mereka, anggota Satgas itu setuju bahwa tes harus akurat, pengobatan untuk virus AIDS harus tersedia, dan yang terpenting, manfaat tes harus lebih besar daripada kerugian apapun bagi orang yang dites.
Penjelasan rekomendasi tes HIV sukarela ini dimuat dalam jurnal Annals of Internal Medicine. [metrotvnews/htipress/www.al-khilafah.org]
Pakar kesehatan masyarakat menambahkan sekitar 25 persen dari mereka tidak sadar telah tertular virus itu. Karenanya, lembaga Emory Center for AIDS Research, di Atlanta, Georgia, menganjurkan pemeriksaan dini bagi seluruh warga AS.
Salah satu direktur Emory Center for AIDS Research, Carlos Del Rio mengatakan pemeriksaan itu penting karena dua alasan.
“Orang yang menjalani pemeriksaan lebih kecil kemungkinannya berkembang menjadi penyakit, dan yang sama pentingnya, orang itu lebih kecil kemungkinannya menularkan penyakit ke orang lain. Jadi memulai terapi dini akan mengarah pada hasil yang lebih baik,” paparnya.
Para pakar mengatakan, deteksi dini, ketika sistem kekebalan tubuh pasien masih relatif utuh, meningkatkan kemungkinan mereka hidup lebih lama dan tidak menularkan virus itu ke orang lain.
Pada tahun 2005, Satuan Tugas Dinas Pencegahan Penyakit di Amerika menyarankan tes HIV untuk orang dewasa yang beresiko tertular, termasuk mereka yang melakukan hubungan seks tidak terlindung dengan lebih dari satu pasangan, dan pengguna narkoba suntik. Sekarang, untuk pertama kalinya, kata Del Rio, tes HIV akan ditawarkan sebagai alat pemeriksaan dini, bukan hanya alat diagnosis setelah pasien mengeluh kepada dokter.
Seperti tes kesehatan rutin lainnya, kata Del Rio, tes ini sifatnya suka rela.
“Jadi, jika Anda tidak ingin dites, Anda tidak perlu dites. Maksud saya jika saya pergi ke dokter saya dan dia mengatakan, ‘Tahukan Anda, Satuan Tugas Dinas Pencegahan Penyakit Amerika menyarankan kita melakukan tes HIV,’ dan saya mengatakan saya tidak ingin itu, saya tidak harus melakukannya. Ini bukan keharusan,” paparnya lagi.
Sebelum membuat rekomendasi skrining baru mereka, anggota Satgas itu setuju bahwa tes harus akurat, pengobatan untuk virus AIDS harus tersedia, dan yang terpenting, manfaat tes harus lebih besar daripada kerugian apapun bagi orang yang dites.
Penjelasan rekomendasi tes HIV sukarela ini dimuat dalam jurnal Annals of Internal Medicine. [metrotvnews/htipress/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar