Header Ads

39,3 Trilyun Kerugian Akibat Korupsi, Buah Sistem Demokrasi

Ketua Lajnah Siyasiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Yahya Abdurrahman  mengingatkan agar umat tidak percaya pada sistem demokrasi.  “Seharusnya umat tidak terperosok ke dalam lubang yang sama berkali-kali dengan percaya pada sistem demokrasi dan para penguasa korup,” tegasnya kepada mediaumat.com, Kamis (6/12).


Menurutnya, selain bertentangan dengan akidah Islam, demokrasi juga secara sistematis membuat para politisi dan pejabat bermental korup. “Korupsi juga diakibatkan politik biaya tinggi yang terjadi dalam sistem demokrasi. Pilkada dan pemilu selalu menelan biaya besar yang akhirnya memunculkan sikap korup agar kembali modal,” bebernya.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melansir kerugian negara akibat korupsi sepanjang 2004-2011 mencapai Rp39,3 triliun. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas menjelaskan kerugian negara tersebut dapat dipergunakan untuk membangun 393 ribu unit rumah baru, sekolah gratis untuk 68 juta anak SD selama setahun penuh, dan membelikan 7,9 juta unit komputer di sekolah-sekolah sebagai sarana belajar. Bahkan dapat memberikan bantuan modal kepada 3,9 juta sarjana baru untuk berwirausaha dan mendirikan 785 ribu koperasi baru.[] Joko Prasetyo
[www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.