Syam II, kendaraan lapis baja buatan tangan Mujahidin Suriah, 100 persen buatan Suriah!
Dari kejauhan terlihat seperti kotak logam besar berkarat, tetapi ketika dilihat dari dekat ternyata itu adalah sebuah kendaraan tempur lapis baja yang menunjukkan prestasi baru Mujahidin Suriah, tank buatan tangan sendiri (dengan izin Allah) sedang menanti untuk dikerahkan.
Syam II, diambil dari nama arab Suriah, dibuat dari kerangka mobil dan dimodifikasi oleh Mujahidin menjadi sebuah kendaraan mirip tank lapis baja yang biasa digunakan militer. Syam II, dipuji-puji oleh para Mujahidin dengan menyebutnya "100 persen buatan Suriah."
Untuk menciptakan Syam II, butuh waktu satu bulan untuk merancang, merakit dan mengembangkan kendaraan tersebut, kata designer Syam II, Mahmud Abud dari brigade Al-Ansar yang berbasis di kota Aleppo, dikutip SaudiGazette.
Dari luar, penampilan Syam II memang sederhana tetapi tak kalah canggih dengan tank buatan pabrik. Syam II dilengkapi lima kamera, terletak tiga di bagian depan, satu di bagian belakang dan sisanya di dipasang di senjata.
Awak di dalam kabin sepenuhnya terlindungi, pengemudi menjalankan Syam II dengan melihat layar yang menampilkan video dari kamera yang terpasang tersebut.
Sementara penembak duduk di samping pengemudi, dapat mengaktifkan senjata mesin dengan melihat layar untuk melihat target dan menggunakan stick yang mengontrol peralatan dilengkapi dengan tombol-tombol.
Dinding logam badan Syam II setebal 2,5 cm dan dikatakan bisa menahan tembakan meriam 23 mm. Namun, Syam II dikatakan belum mampu menahan tembakan tank atau senjata anti-tank RPG.
"Saudara saya, seorang insinyur terlatih, yang punya ide ini. Kami punya mobil, melepaskan mesin dieselnya dari kerangkanya dan membangun mesin," kata Abud, yang berbasis di pusat komando Mujahidin di Bishqatin.
Biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan Syam II, tidak termasuk senjata, mencapai USD 10.000.
"Tidak termasuk senjata, kendaraan ini bernilai sekitar USD 10.000," ungkap Abud.
Mujahidin Suriah dengan segala keterbatasannya berusaha kreatif menciptakan senjata dan peralatan tempur sendiri dengan memanfaatkan barang-barang yang ada.
Bagaimanapun, bagi Mujahidin senjata canggih bukan faktor utama memenangkan pertempuran, sebab mereka sepenuhnya yakin bahwa kemenangan datangnya dari pertolongan Allah. Mereka akan tetap bertempur meskipun dengan peralatan tak secanggih milik musuh. [arrahmah/www.al-khilafah.org]
Syam II, diambil dari nama arab Suriah, dibuat dari kerangka mobil dan dimodifikasi oleh Mujahidin menjadi sebuah kendaraan mirip tank lapis baja yang biasa digunakan militer. Syam II, dipuji-puji oleh para Mujahidin dengan menyebutnya "100 persen buatan Suriah."
Untuk menciptakan Syam II, butuh waktu satu bulan untuk merancang, merakit dan mengembangkan kendaraan tersebut, kata designer Syam II, Mahmud Abud dari brigade Al-Ansar yang berbasis di kota Aleppo, dikutip SaudiGazette.
Dari luar, penampilan Syam II memang sederhana tetapi tak kalah canggih dengan tank buatan pabrik. Syam II dilengkapi lima kamera, terletak tiga di bagian depan, satu di bagian belakang dan sisanya di dipasang di senjata.
Awak di dalam kabin sepenuhnya terlindungi, pengemudi menjalankan Syam II dengan melihat layar yang menampilkan video dari kamera yang terpasang tersebut.
Sementara penembak duduk di samping pengemudi, dapat mengaktifkan senjata mesin dengan melihat layar untuk melihat target dan menggunakan stick yang mengontrol peralatan dilengkapi dengan tombol-tombol.
Dinding logam badan Syam II setebal 2,5 cm dan dikatakan bisa menahan tembakan meriam 23 mm. Namun, Syam II dikatakan belum mampu menahan tembakan tank atau senjata anti-tank RPG.
"Saudara saya, seorang insinyur terlatih, yang punya ide ini. Kami punya mobil, melepaskan mesin dieselnya dari kerangkanya dan membangun mesin," kata Abud, yang berbasis di pusat komando Mujahidin di Bishqatin.
Biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan Syam II, tidak termasuk senjata, mencapai USD 10.000.
"Tidak termasuk senjata, kendaraan ini bernilai sekitar USD 10.000," ungkap Abud.
Mujahidin Suriah dengan segala keterbatasannya berusaha kreatif menciptakan senjata dan peralatan tempur sendiri dengan memanfaatkan barang-barang yang ada.
Bagaimanapun, bagi Mujahidin senjata canggih bukan faktor utama memenangkan pertempuran, sebab mereka sepenuhnya yakin bahwa kemenangan datangnya dari pertolongan Allah. Mereka akan tetap bertempur meskipun dengan peralatan tak secanggih milik musuh. [arrahmah/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar