Ucapkan Selamat Natal, Gus Sholah Dan Jusuf Kalla Acuhkan Fatwa MUI
Meski fatwa haram mengucapkan selamat Natal sudah dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia sejak zaman Buya Hamka, namun masih banyak para tokoh mengacuhkan fatwa itu. Sholahuddin Wahid, misalnya mengatakan, umat Islam sah-sah saja mengucapkan Natal kepada umat Kristiani. Pasalnya, tidak ada dasar yang melarang Muslim mengucapkan natal.
“Mengucapkan Natal adalah bentuk ungkapan saling menghormati antarpemeluk agama,” kata Gus Sholah kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (20/12/2012).
Adik kandung mendiang Gus Dur tersebut menambahkan, para ulama yang melarang umat Islam mengucapkan selamat Natal perlu mencari alasan tepat. Kendati demikian, Gus Sholah tidak menyalahkan para ulama itu. Menurutnya, ulama memiliki dasar pendapat sendiri. Gus Sholah hanya meminta agar para ulama memikirkan dampak sosial dari ucapannya. Pasalnya, ucapan mereka berdampak luas.
“Aspek sosial tidak pernah melarang Muslim mengucapkan Natal. Saya sendiri juga mengucapkan Natal,” pungkasnya.
Hal senada juga dilakukan oleh mantan Wapres, Jusuf Kalla. Secara terbuka ia mengindahkan seruan MUI dengan mengucapkan selamat natal. “Saya ucapkan selamat Natal bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT),” kata Jusuf Kalla di Kupang, Kamis, 20 Desember 2012.
Menurut Ketua MUI KH Kholil Ridwan, fenomena banyaknya para pejabat pemerintah yang beragama Islam namun ikut merayakan acara natalan merupakan suatu hal yang perlu dikritisi, karena hal itu dianggap sepele atau lumrah padalah hal tersebut mengancam aqidah dan menjadi salah satu keberhasilan penganjur agama Kristen yang menggeser budaya Islam dengan budaya mereka. (Pz/Islampos)
[www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar