Header Ads

Rudal-rudal Patriot Amerika Serikat Tengah Dipersiapkan di Turki untuk Menghadapi Khilafah jika Berdiri di Syam

Meningkatnya penguasaan para tentara Islam di Suriah serta ketegasan warga Syam yang menyatakan revolusi mereka adalah revolusi Islam tentu sangat menakutkan bagi negara kapitalisme Amerika Serikat dan sekutunya. Barat beserta negara sekutunya Turki telah menyiapkan rudal-rudal di Turki.


Unsur-unsur pertama dari baterai rudal Patriot milik Amerika Serikat telah dikerahkan ke Turki awal bulan ini diperkirakan mencapai kemampuan operasional awal akhir pekan ini, seorang pejabat senior NATO mengatakan.

Rencana berada di jalun tuk kedua sistem anti-rudal Patriot dan sekitar 400 personel Amerika Serikat dikerahkan untuk mengoperasikannya untuk mulai memberikan pertahanan rudal dalam beberapa hari mendatang, Brigjen Tentara Inggris Jenderal Gary Deakin, direktur pusat operasi strategis di Markas Tertinggi Kekuatan Sekutu Eropa di Brussels mengatakan.

Para anggota Tentara Angkatan Udara ke-32 dan Komando Pertahanan Rudal dari Fort Bliss, Texas, Batalion ke-3, Artileri Pertahanan Udara yang berbasis di Fort Sill, Okla, dan Tentara Angkatan Udara ke-10 dan Komando Pertahanan Rudal dan Batalion Sinyal Ekspedisi ke 44 di Eropa dikerahkan ke Turki awal bulan ini untuk mendukung misi tersebut.

"Kami bertujuan untuk mengawali kemampuan operasi pertama yang akan didirikan akhir pekan ini," kata Deakin.

Setelah sepenuhnya di tempat dan pada kemampuan operasional penuh, sistem rudal pertahanan NATO berkilah akan membantu Turki mempertahankan yang diperkirakan 3,5 juta warga Turki, kata Deakin.

Menteri luar negeri NATO setuju pada akhir November untuk memberikan dukungan pertahanan udara Turki yang dimintanya. Permintaan itu muncul setelah tank-tank dari kerusuhan politik di Suriah tumah ke Turki, di mana PBB melaporkan pekan ini diperkirakan telah merenggut nyata 60.000 orang.

"NATO telah memutuskan untuk menabah kemampuan pertahanan udara Turki untuk membela penduduk dan wilayah Turki dan berkontribusi pada meningkatnya krisis di sepanjang perbatasan sekutu itu," kata menteri dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan.

"Tukri adalah sekutu penting NATO, dan kami menyambut kesempatan mendukung permintaan pemerintah Turki sesuai dengan rencana pertahanan NATO," kata Wakil Angkatan Laut Adm. Charles Matoglio, wakil Komandan AS di Eropa.

Demikianlah, barat dengan berbagai dalih bersama negara-negara sekutunya tengah menyiapkan persenjataan yang tidak lain sebagai salah satu bukti ketakutan mereka jika revolusi Suriah benar-benar mampu menegakkan Khilafah yang kini tuntutan tersebut semakin menyebar didukung militer mujahidin di bumi Syam.

Bagaimana pun, bagi kaum Muslim keberadaan tentara NATO di Turki menunjukkan persekongkolan penguasa Turki yang alih-alih membela kaum Muslim di Syam dan membebaskannya dari cengkraman pasukan bengis Assad, malah Turki bekerjasama dengan NATO yang nota bene merupakan gabungan negara penjajah seperti Amerika Serikat dengan dalih mempersiapkan pertahanan.

Umat benar-benar hanya membutuhkan satu kesatuan politik di bawah institusi Khilafah yang akan mengerahkan para tentara kaum Muslim di seluruh penjuru dunia untuk membebaskan negeri-negeri Muslim dari cengkraman negara penjajah yang diundang atau tidak oleh para penguasa antek-anteknya. Revolusi Syam telah memanggil kaum Muslim di negeri-negeri Muslim untuk berdiri bersama bumi Syam menegakkan panji-panji Rasulullah Saw. Insya Allah, kemenangan semakin dekat! [m/american-forces-press-service/syabab/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.