Ulama Suriah: Rakyat Suriah Lebih Butuh Senjata daripada Makanan
Selain
memaparkan tentang kesesatan Syiah Nushairiyah yang menganggap bulan
sebagai Ali bin Abi Thalib, ulama asal Suriah, Syaikh Khatib As-Suri
juga mengisahkan penderitan rakyat Suriah yang ditindas oleh rezim
Assad.
“Mereka, rakyat Suriah berharap bantuan dan pertolongan kaum Muslimin, namun bagaimana? Yaitu dengan doa, sebaik-baik pertolongan ada doa setelah shalat, saat sujud, ruku dan qiyamullail karena doa adalah senjatanya orang mukmin. Terima kasih banyak kepada rakyat Indonesia yang telah membantu muslimin di Palestina dan Suriah, karena kaum muslimin tidak bisa dibeda-bedakan baik itu mereka bangsa Arab atau non-Arab kecuali dengan takwa,” tutupnya. [Ahmed Widad] [voa-islam/www.al-khilafah.org]
“Sejak
sekitar dua tahun lalu negeri Suriah bergejolak, rakyat Suriah dibunuh
dan rezim Assad mendapat bantuan dari Rusia, China dan Iran, sedangkan
negara-negara lainnya diam tak peduli,” kata Syaikh Khatib As-Suri di
hadapan kaum muslimin yang hadir di Masjid Al-Furqan DDII, Jl. Kramat
Raya Jakarta Pusat, Ahad (27/1/2013).
Syaikh
Khatib As-Suri pun melanjutkan, Barat yakni NATO diam saat terjadi
revolusi Suriah, hal ini lantaran Suriah berbatasan langsung dengan
Israel dan demi melindungi kepentingan Israel.
“Lantas
kita pun bertanya, mengapa saat revolisi kemarin, Barat membantu rakyat
Libya menumbangkan Qadhafi? Demikian juga revolusi di Tunisia, Mesir,
Libya dan Bahrain, mengapa NATO membantu mereka dengan helikopter,
pesawat tempur dan segala sesuatunya. Tetapi saat ini kenapa NATO 100
persen diam? karena Suriah ini berbatasan dengan Israel, sedangkan barat
menginginkan orang-orang yang berkuasa di Suriah adalah orang-orang
sekuler dan bisa melindungi Israel,” jelas Syaikh Khatib yang menjadi
salah satu pembicara dalam acara penggalangan dana untuk muslim Suriah.
Ia pun menambahkan lebih dari 100 ribu rakyat Suriah menjadi korban pembantaian rezim Bashar Al-Assad.
“Ketahuilah
ikhwah fillah, lebih dari 100 ribu rakyat Suriah meninggal di tangan
Bashar Al Assad, laki-laki, perempuan, anak-anak. Dunia pun tutup mata
dan membisu,” imbuhnya.
Selain
itu, Syaikh Khatib menegaskan, sebenarnya rakyat Suriah begitu
membutuhkan bantuan terutama persenjataan agar mereka bisa memerangi
rezim Bashar Al-Assad.
“Rakyat
suriah tidak membutuhkan bantuan makanan atau minuman, tetapi mereka
menginginkan senjata, karena dengan senjata ini mereka bisa memerangi
rezim zalim Bashar Al Assad, sebagaimana terjadi di Libya,” tegasnya.
Syakh Khatib kemudian mengutip firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 173-174:
الَّذِينَ
قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ
فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
فَانْقَلَبُوا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ لَمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ
وَاتَّبَعُوا رِضْوَانَ اللَّهِ وَاللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ
(Yaitu)
orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada
orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan
pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka
perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah
Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Maka
mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah,
mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridaan Allah.
Dan Allah mempunyai karunia yang besar."
“Dengan
demikian kita hanya berharap kepada Allah Ta’ala, agar menolong Muslim
Suriah, diantaranya para orang-orang miskin, dhuafa dan mujahidin
sebagaimana yang kita lihat,” sambungnya.
Terakhir,
Syaikh Khatib menyerukan kepada kaum Muslimin agar mendokan rakyat
Suriah yang kini tengah menderita, dalam setiap shalat, ruku, sujud dan qiyamullail.
“Mereka, rakyat Suriah berharap bantuan dan pertolongan kaum Muslimin, namun bagaimana? Yaitu dengan doa, sebaik-baik pertolongan ada doa setelah shalat, saat sujud, ruku dan qiyamullail karena doa adalah senjatanya orang mukmin. Terima kasih banyak kepada rakyat Indonesia yang telah membantu muslimin di Palestina dan Suriah, karena kaum muslimin tidak bisa dibeda-bedakan baik itu mereka bangsa Arab atau non-Arab kecuali dengan takwa,” tutupnya. [Ahmed Widad] [voa-islam/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar