Header Ads

Inna lillah, ribuan warga muslim Timbuktu mengungsi untuk hindari kebiadaban tentara penjajah salibis Perancis dan Mali

Serangan gencar pesawat tempur penjajah salibis Perancis telah membunuh ratusan warga sipil muslim yang tak berdosa di kota Gao, Timbuktu, Sevare, Mopti, dan wilayah-wilayah Mali Utara lainnya. Pasukan rezim sekuler Mali juga melakukan pembantaian biadab terhadap para ulama, juru dakwah, santri sekolah agama dan penduduk sipil tak berdosa dengan tuduhan mendukung mujahidin Anshar Ad-Din.


Sekolah-sekolah agama, mushaf-mushaf Al-Qur'an dan perpustakaan bersejarah di kota Timbuktu telah dihancurkan dan dibakar ludes oleh pasukan rezim sekuler Mali. Kebrutalan dan kekejaman pasukan rezim sekuler Mali telah mengarah kepada pemusnahan warga muslim etnis Arab dan Tuarek, seperti sebelumnya telah diliput oleh harian Inggris The Guardian, The Observer, Stasiun TV 2 Prancis dan media massa Aljazair dan Mauritania.

Kebiadaban pasukan rezim sekuler Mali telah menimbulkan ketakutan luar biasa pada ribuan warga muslim di Timbuktu dan kota-kota lain di Mali Utara yang kini direbut oleh pasukan Perancis dan Mali. Ribuan warga Timbuktu memilih menempuh perjalanan ribuan kilometer, menembus padang sahara menuju perbatasan Mali-Mauritania untuk menyelamatkan nyawa mereka. Perjalanan itu memakan waktu sekitar seminggu penuh.

Tim liputan khusus kantor berita Turki, Anatolia, telah melakukan liputan langsung dari kota Timbuktu. Mereka mendokumentasikan pengungsian ribuan warga sipil muslim Timbuktu itu sejak meninggalkan kota kelahiran sampai tiba di perbatasan Mali-Mauritania. Mereka menyusul ribuan warga muslim Mali Utara lainnya yang telah lebih dahulu berada di tenda-tenda darurat pengungsian.

Mereka mengarungi perjalanan yang berat di tengah samudra gurun sahara yang sangat panas dan kering. Kekurangan makanan, minuman, bahan bakar kendaraan dan badai gurun setiap saat bisa mengancaman keselamatan harta dan nyawa para pengungsi tersebut. Semoga Allah senantiasa melimpahkan perlindungan-Nya kepada mereka. [arrahmah/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.