Header Ads

Lagi, Veteran Muslim Angkatan Udara AS Dilarang Terbang

Seorang veteran Muslim Angkatan Udara AS yang mengalami kesulitan memasuki negara itu pada tahun lalu untuk mengunjungi ibunya yang sakit parah dilarang lagi pada hari Sabtu ketika dia mencoba kembali untuk kembali pulang ke Qatar, hal ini adalah yang kedua kalinya pada bulan ini ketika dia telah dilarang ikut penerbangan di Oklahoma City karena namanya muncul dalam daftar penumpang yang dilarang terbang oleh.



Saadiq Long, seorang warga negara Amerika, mengatakan kepada The Associated Press bahwa dia mencoba untuk naik pesawat Delta Airlines di Will Rogers World Airport tapi namun namun ditolak mendapatkan tiket penerbangan setelah agen tiket menghubungi para pejabat Delta. Setelah itu, agen Transportation Security Administration (TSA) segera tiba.

Long mengatakan bahwa agen TSA mengatakan kepadanya bahwa dia “masih berada dalam daftar” dan dia harus menghubungi FBI.

“Saya mencoba untuk bersabar, saya memiliki keluarga saya di sini yang mendukung saya. Saya mencoba untuk bertahan,” kata Longa kepada AP.

Seorang juru bicara Delta menyebutkan pertanyaan yang merujuk pada TSA, yang pada gilirannya merujuk pertanyaan itu kepada FBI.

“Hal ini telah menjadi isu yang masih berlangsung, namun tak ada yang harus kita katakan tentang situasinya,” kata juru bicara FBI Rick Rains. “Kami telah berbicara dengannya dan pengacaranya.”

Long mengatakan FBI tidak mengatakan mengapa dia berada di daftar larangan terbang, dan dia menolak untuk mengatakan mengapa dia yakin ada di daftar itu.

“Ada begitu banyak spekulasi,” katanya. “Tidak ada yang mengatakan kepada saya, dan itu hanya akan menjadi spekulasi,” katanya.

Dia mengatakan bahwa dia telah berada di Oklahoma City sejak akhir tahun lalu untuk mengunjungi ibunya, yang menderita gagal jantung kongestif. Setelah awalnya mengalami kesulitan memasuki AS, dia diperbolehkan masuk ke negara itu pada bulan November.

Long mencoba terbang pada tanggal 6 Februari untuk naik pesawat keluar dari Oklahoma City namun tiket pesawatnya juga ditolak.

Long mengatakan dia sedang berbicara dengan pengacaranya tentang pengaturan perjalanan alternatif.

Namun, dia mengakui “sangat mungkin” bahwa dia akan mencoba lagi untuk ikut penerbangan lain ke Qatar, di mana dia tinggal bersama istri dan anak-anaknya dan mengajar bahasa Inggris.

Jika diizinkan untuk terbang hari Sabtu, Long pertama akan berhenti di Detroit, kemudian mengambil penerbangan menuju Amsterdam dan kemudian naik penerbangan ke Doha, Qatar. [rz/htipress/syabab/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.