Header Ads

HTI Dukung Penegakan Syariah dan Khilafah di Suriah

Ribuan massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jabar, menggelar aksi unjuk rasa di Halaman Gedung Sate, Jumat (1/3). Mereka menyatakan, mendukung perjuangan kaum muslim di Suriah untuk menegakkan syariah dan khilafah. Aksi damai tersebut, dimulai sekitar pukul 09.00 WIB sampai menjelang shalat Jumat. Selain berorasi, mereka menggelar berbagi spanduk.


Juru Bicara HTI Jawa Barat Luthfi Afandi menjelaskan, kaum muslim di Suriah sudah lama hidup dalam penindasan dan penderitaan di bawah rezim kufur. Umat Muslim di Suriah, benar-benar menghadapi situasi sulit, meski berbagai kemenangan dan kemajuan telah dicapai.

Bentuk penindasan terhadap umat muslim di Suriah, kata dia, karena Amerika telah berkonspirasi dengan Rusia, Cina, dan Inggris.

"Meski mereka berbeda kepentingan, tapi ketika menghadapi umat Muslim, terlebih ketika muslim menegakan syariah dan khilafah mereka pun menjadi kompak," ujar Luthfi kepada wartawan disela-sela aksi, Jumat (1/3).

Menurut Luthfi, pada Februari 2013 lalu muslim Suriah menyuarakan 'Satu Umat, Satu Bendera dan Satu Peperangan' harus mendapat sambutan dan dukungan dari seluruh kaum muslim di dunia.

"Aksi yang kami lakukan lebih dari seribu masa sebagai bentuk dukungan moral kepada mereka," katanya. Kalau semua muslim Suriah tahu ada yang mendukung, kata dia, mereka pasti merasa terdorong untuk terus berjuang.

Posisi pejuang Islam di Suriah, menurut dia, saat ini seperti ketika pasukan kaum muslim di bawah kepemimpinan Nabi Muhamad SAW menghadapi pasukan koalisi.

"Ini bagian dukungan untuk diwujudkan dan menggugah kesadaran umat tentang apa yang sesungguhnya saat ini terjadi di Suriah," jelasnya.

Luthfi menilai, perang tersebut bukan perang Syiah dan Sunni. Tapi, perang antara Islam dan kekhufuran. Selain berorasi, massa juga mengusung berbagai spanduk yang menyatakan dukungan moral untuk Islam di Suriah.

"Aksi ini untuk mendukung perjuangan mujahidin Suriah untuk menumbangkan rezim Bashar Assad. Selain diktator, dia di belakangnya didukung Amerika, Rusia, dan lain-lain," kata Jubir HTI Jabar Luthfi Affandi.

Perjuangan umat muslim Suriah menurutnya sudah berlangsung dalam beberapa tahun. Bahkan jumlah umat muslim yang jadi korban mencapai 90 ribu orang. "Dan mereka yang jadi mujahidin itu dilekatkan sebagai pemberontak, itu yang tidak kita harapkan," tegasnya.

Luthfi mengatakan, aksi yang dilakukan merupakan dorongan spirit bagi umat muslim Suriah. Sebab umat muslim Suriah diyakini bisa menumbangkan rezim Bashar Assad dan menegakkan khilafah. "Ketika dukungan seperti ini dipublish ke media, itu akan jadi support bagi umat muslim di sana," jelas Luthfi.

Dalam aksinya, massa terbagi dua. Laki-laki ada di sebelah kanan jalan, sedangkan perempuan berkumpul di kiri jalan atau dekat Lapangan Gasibu. Satu mobil dijadikan panggung orasi.

Satu poster besar dibentangkan dengan tulisan 'Aksi Solidaritas. Satu Umat, Satu Panji, Satu Hijad'. Beberapa poster kecil juga dibawa di antaranya bertuliskan 'Seruan Kaum Muslim, Saatnyaa Menyongsong Syariat dan Khilafah', 'Satukan Langkah Tegakkan Khilafah', dan 'Tumbangkan Rezim Basyr al Assad'.

Aksi dijaga ratusan polisi yang tersebar di sekitar area aksi dan Gedung Sate. Arus lalu lintas tidak terganggu. [republika/detikBandung/syabab/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.