Header Ads

ICAF: “Turunkan Densus 88 ke Papua, teroris OPM Beres dalam Seminggu”

Terkait dengan berulangnya pembunuhan aparat TNI oleh Organisasi Papua Merdeka, Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) Mustafa Nahrawardaya menyatakan seharusnya Densus 88 diturunkan.


“Jadi kalau Densus 88 diturunkan saya kira selesai satu minggu teroris itu. Jadi tidak lagi mengorbankan tentara,” ungkapnya seperti dilansir dilansir tabloid Media Umat Edisi 100 (8-21 Maret 2013).

Menurutnya, Densus 88 sudah terbukti telah melakukan pemberantasan terorisme di luar Papua itu berhasil. Sehingga ia mempertanyakan mengapa tidak diterjunkan ke Papua untuk membantu TNI.

“Saya tidak mengatakan TNI gagal, namun ketika TNI membutuhkan bantuan ada Densus dimana-mana yang menangkap orang walau ia masih terduga dan tidak diketahui identitasnya. Di Papua ini sudah diketahui namanya, tapi kenapa tidak ditangkap?” pungkasnya.

ICAF pun mencoba memahami mengapa pemerintah tidak menurunkan Densus 88 ke Papua. “Ini hukum perang, OPM hanya dianggap oleh pemerintah hanya separatis bukan teroris, itu menurut saya Densus tidak diturunkan,” ujarnya menerka.

Padahal menurutnya sama saja mereka tidak mau mendirikan negara tapi mau memisahkan diri, ya teroris juga. “Mereka meneror masyarakat, meneror TNI kok, sekarang definisi teroris itu sudah jelaslah. Tidak ada kata-kata lagi yang menjelaskan terorisme karena saking banyaknya pakar yang menjelaskan apa itu terorisme,” pungkasnya. [mediaumat/htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.