Assad Mengirim Para Gerilyawan Suriah untuk Pelatihan di Iran
Pemerintah Suriah mengirimkan para anggota milisi yang tidak tetap
untuk mendapatkan pelatihan tempur gerilya di sebuah pangkalan rahasia
di Iran, dalam sebuah langkah untuk memperkuat angkatan bersenjatanya
yang berkurang dalam dua tahun peperangan dan pembelotan, menurut para
pejuang dan aktivis.
Program itu telah digambarkan menjadi rahasia umum di beberapa wilayah yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad, yang mencoba untuk menghancurkan pemberontakan terhadap keluarganya yang menguasai pemerintahan selama empat dekade.
Para pejuang tampaknya sebagian besar berasal dari kelompok-kelompok minoritas yang telah mendukung Assad untuk melawan para pejuang yang sebagian besar adalah Muslim Sunni. Langkah seperti itu dapat memperburuk dimensi sektarian dan berbahaya konflik yang telah berubah menjadi perang melawan rezim bengis Assad yang telah merenggut nyawa lebih dari 70.000 orang. Iran, yang merupakan saingan Syiah bagi negara-negara Sunni di Teluk yang mendukung para pejuang, melihat Suriah sebagai pengait pengaruh regionalnya. “Itu adalah latihan perang kota yang berlangsung selama 15 hari.
Program itu telah digambarkan menjadi rahasia umum di beberapa wilayah yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad, yang mencoba untuk menghancurkan pemberontakan terhadap keluarganya yang menguasai pemerintahan selama empat dekade.
Para pejuang tampaknya sebagian besar berasal dari kelompok-kelompok minoritas yang telah mendukung Assad untuk melawan para pejuang yang sebagian besar adalah Muslim Sunni. Langkah seperti itu dapat memperburuk dimensi sektarian dan berbahaya konflik yang telah berubah menjadi perang melawan rezim bengis Assad yang telah merenggut nyawa lebih dari 70.000 orang. Iran, yang merupakan saingan Syiah bagi negara-negara Sunni di Teluk yang mendukung para pejuang, melihat Suriah sebagai pengait pengaruh regionalnya. “Itu adalah latihan perang kota yang berlangsung selama 15 hari.
Para pelatih mengatakan hal itu sama dengan apa yang biasa dilakukan
Hizbullah,” kata Samer, seorang anggota beragama Kristen dari milisi
pro-Assad yang berperang di wilayah pedesaan di provinsi Homs.
“Pelatihan ini mengajarkan anda unsur-unsur penting dari perang gerilya,
seperti beberapa cara berbeda untuk membawa senapan dan menembak, dan
metode terbaik untuk mempersiapkan serangan kejutan.” Menurut para
pejuang yang diwawancarai di Homs, kebanyakan pria itu yang dikirim
untuk menjalani pelatihan berasal dari sekte Alawite, sekte heterodoks
Syi’ah dimana Assad adalah anggotanya. Sejumlah kecil dari mereka adalah
Druze dan penganut Kristen, dimana masyarakat terbagi tetapi sebagian
besar mendukung Assad karena ketakutan mereka atas meningkatnya retorika
Islam di kalangan oposisi. [htinfo/htipress/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar